Di sela kesibukan kerja hari pertama usai libur Idul fitri. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melakukan sidak. Sidak dilakukan di sejumlah kantor pelayanan publik Banyuwangi.
Saat sidak, Bupati Ipuk mendapati sejumlah kantor yang ia kunjungi telah aktif melayani masyarakat. Namun, Ipuk juga menemukan sejumlah kantor masih terlihat berantakan dan kotor.
Salah satunya di Kantor Kelurahan Tukang Kayu, lokasi sidak pertama. Di sana Ipuk secara detail memeriksa ruang staf dan ruang pelayanan. Ia sempat mengingatkan Lurah hingga Kepala Puskesmas karena masih terlihat sejumlah area yang kotor dan kurang rapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun ditinggal libur Lebaran kebersihan harus tetap dijaga, penataan ruangan harus dilakukan dengan baik dan rapi, agar masyarakat nyaman mengurus kebutuhannya," kata Ipuk, Selasa (8/4/2025).
![]() |
"Air minum galonnya di ruang pelayanan harus sudah terisi, jangan kosong seperti ini," kata Ipuk.
Ipuk juga menegaskan pentingnya efisiensi penggunaan fasilitas kantor. "Hemat energi perlu kembali kita tegakkan. Jangan asal menyalakan AC, lampu juga asal dinyalakan," tambahnya.
Selain kebersihan juga menjadi perhatian Ipuk di antaranya, hospitality petugas, manajemen antrean pengunjung, hingga kebersihan gedung pelayanan.
Sempat berbincang dengan warga yang mengurus dokumen kependudukan di Pasar Pelayanan Publik Rogojampi, Ipuk meminta tanggapan mereka secara langsung.
"Semua pelayanan publik telah buka dan berjalan normal. Masyarakat sudah banyak yang memanfaatkan pelayanan kesehatan maupun pengurusan dokumen seperti salah satunya Pak Haryono tadi," ujar Ipuk.
Pada kesempatan itu Ipuk juga mengecek kehadiran ASN di hari pertama masuk kerja. Berdasarkan laporan BKPP, tidak ada ASN yang bolos, hanya ada beberapa orang yang masih cuti karena perjalanan luar daerah.
Ditambahkan Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Ilzam Nuzuli bahwa kehadiran karyawan Pemkab Banyuwangi di hari pertama usai libur lebaran, untuk ASN non guru mencapai 95 persen. Untuk ASN guru baru masuk pada 9 April 2025.
"Untuk 5 persen ASN non guru yang tidak hadir penyebabnya karena cuti dengan alasan yang mendesak," tutup Ilzam.
(erm/iwd)