Emil-Arumi Rayakan Lebaran Ketupat di Trenggalek

Emil-Arumi Rayakan Lebaran Ketupat di Trenggalek

Adhar Muttaqin - detikJatim
Senin, 07 Apr 2025 18:09 WIB
Emil Dardak dan Arumi merayakan Lebaran Ketupat di Trenggalek
Emil Dardak dan Arumi merayakan Lebaran Ketupat di Trenggalek (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Trenggalek -

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan istrinya, Arumi Bachsin mudik ke Trenggalek untuk merayakan Lebaran Ketupat (Kupatan). Keduanya bersilaturahmi dengan para tokoh dan menggelar open house bersama masyarakat.

Lokasi pertama yang dikunjungi Emil-Arumi adalah Pondok Pesantren Babul Ulum di Desa/Kecamatan Durenan, Trenggalek yang menjadi pusat perayaan Kupatan di Trenggalek. Wagub Emil sowan ke beberapa kiai yang menjadi anak cucu dari Mbah Mesir.

"Tujuan saya ke Trenggalek ini karena hari pertama Lebaran kami bertugas di Surabaya bersama Bu Gubernur, jadi dipaskan kalau ke Trenggalek saat Kupatan," Kata Emil Dardak, Senin (7/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, perayaan Kupatan di Trenggalek memiliki kesan tersendiri, karena selain ramai, juga terdapat sejarah yang membuat tradisi silaturahmi tetap lestari hingga sekarang.

Tradisi bermula dari era Kiai Abdul Masyir atau Mbah Mesir dan Kiai Mahyin, setiap momen Idul Fitri selalu diminta untuk mendampingi adipati atau bupati di pendapa. Pada Lebaran kedua hingga ketujuh, sang kiai menjalankan ibadah puasa sunnah Syawal.

ADVERTISEMENT

"Setelah tujuh hari diundang adipati atau bupati beliau pulang dan banyak yang sowan untuk bersilaturahmi," ujarnya.

Emil Dardak dan Arumi merayakan Lebaran Ketupat di TrenggalekEmil Dardak dan Arumi merayakan Lebaran Ketupat di Trenggalek Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim

Tradisi itulah hingga saat ini diikuti oleh masyarakat sekitar, sehingga mayoritas akan bersilaturahmi ke ulama pada H+7 Lebaran atau pada saat Kupatan.

"Kalau di Trenggalek sajian ketupat gandengannya ya ayam Lodho," imbuhnya.

Selain ke pesantren, Wagub Jatim juga mendatangi beberapa tokoh Trenggalek dan menggelar open house di kediaman keluarga besarnya di Jalan Wahid Hasyim, Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek.

Sementara itu, salah satu keluarga Ponpes Babul Ulum Durenan, Mohammad Al Haidar mengatakan, tradisi Kupatan di wilayah Kecamatan Durenan telah berjalan secara turun temurun. Hingga saat ini, perayaan Kupatan berlangsung meriah, ribuan masyarakat berdatangan ke Durenan untuk silaturahmi dengan sanak saudara maupun ke Kiai.

"Tahun ini tidak ada arak-arakan tumpeng ketupat, karena memang inisiatif dari masyarakat sendiri karena belum ada kesempatan. Faktor ekonomi juga memengaruhi. Tapi tradisi silaturahmi tetap jalan dan ramai," kata Haidar.

Berbeda dengan daerah-daerah lain, meskipun tidak ada hiburan dan perayaan secara khusus, masyarakat cukup antusias untuk berkunjung ke Durenan. Tak heran, ruas jalan protokol hingga jalan kampung selalu dipadati oleh masyarakat.

Tradisi Kupatan menjadi unik karena setiap rumah menyediakan ketupat gratis dengan aneka sayur mayur. Selain itu, aneka jajanan khas Lebaran juga disediakan untuk menyambut tamu yang datang.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads