Fitria Ingin Tanah Sepetak Sebelum Tewas Diempas Longsor Pacet-Cangar

Fitria Ingin Tanah Sepetak Sebelum Tewas Diempas Longsor Pacet-Cangar

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Sabtu, 05 Apr 2025 20:43 WIB
Ibu dan bibi Fitria, korban tewas longsor Jalur Pacet-Cangar.
Ibu Fitria (kanan) dan bibinya. Fitria adalah korban longsor Jalur Pacet-Cangar yang tewas bersama suami dan putrinya (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Fitria Handayani (27) bersama suami dan putrinya menjadi korban tragedi tanah longsor di jalur Pacet-Cangar, Mojokerto. Ibu kandung dan bibi dari korban yang merupakan warga Dusun Urung-Urung, Desa Jatijejer, Trawas itu ternyata telah mendapatkan firasat.

Fitria merupakan asli warga Dusun Urung-Urung. Ia merantau ke Surabaya untuk bekerja di sebuah bank. Sedangkan suaminya, Ahmad Fiki Muzaki (28) berasal dari Trenggalek yang merantau ke Gresik. Putri mereka, Mikayla Faihaninah (3,5) diasuh ibu Fitria, Nurul Fatimah (49) di Dusun Urung-Urung.

"Sudah ada beberapa firasat ucapan. Pertama saat malam takbir, ingin membeli tanah sepetak buat bertiga. Kedua, ingin umrah juga bertiga," kata Nurul kepada wartawan di rumah duka Dusun Urung-Urung, Sabtu (5/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keinginan membeli sepetak tanah juga disampaikan mendiang Fitria kepada tantenya, Siti Khotijah (47) di malam takbir, Minggu (30/3). Saat itu Fitria berkunjung ke warung Siti di kawasan Tahura R Soerjo.

Di warung itulah Siti yang merupakan seorang janda tinggal bersama anaknya. Dalam kunjungannya, Fitria memberikan sembako kepada Siti. Almarhumah juga menyampaikan keinginannya membeli sepetak tanah untuk didirikan rumah bagi keluarga kecilnya.

ADVERTISEMENT

"Komunikasi terakhir Minggu. Malam takbir. Saya kan janda, dia kasih sembako ke saya. Dia menyampaikan kalau ingin punya tanah sepetak untuk tinggal bertiga," ungkapnya.

Setelah Hari Raya Idul Fitri 2025, lanjut Siti, Fitria sekeluarga sempat foto bersama untuk kenang-kenangan. Ia tak menyangka keponakannya itu menjadi korban tanah longsor di jalur Pacet-Cangar.

"Almarhumah sangat baik, suka membantu, kalau dimintai tolong selalu ada. Mereka orang baik semua, taat beribadah. Semoga almarhum semua diterima di sisi-Nya," jelasnya.

Fitria bersama suami dan putrinya jadi korban longsor jalur Pacet-Cangar di kawasan wisata Coban Watu Lumpang, Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto pada Kamis (3/4) pukul 11.15 WIB. Saat itu mereka naik pikap Daihatsu Gran Max warna putih nopol S 9137 NI hendak mudik ke Blitar dan Trenggalek.

Fiki memilih jalur Pacet-Cangar karena lebih cepat sampai ke tujuan, yakni ke Blitar. Selain itu, dia sudah sering melalui jalur alternatif Mojokerto ke Kota Batu ini.

Tanah longsor di jalur Pacet-Cangar juga mengempas mobil Toyota Kijang Innova Reborn. Minibus abu-abu itu berisi 7 orang yang juga satu keluarga asal Sidoarjo. Total korban meninggal akibat longsor di Jalur Pacet-Cangar itu sebanyak 10 orang.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads