Hasil penyelidikan polisi kasus sejoli meninggal dalam mobil terparkir di Surabaya telah disimpulkan. Tidak ditemukan indikasi bunuh diri, tanda-tanda pembunuhan, atau perampokan terhadap kedua jenazah.
Kapolsek Gubeng Kompol Eko Sudarmanto yang menyatakan bahwa indikasi bahwa polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda sejoli itu sengaja bunuh diri dengan menutup semua pintu dan kaca mobil rapat-rapat dan sengaja membiarkan mesin dan AC mobil tetap menyala.
"Nggak ada. Mungkin takdir, jalan Tuhan seperti itu," seloroh Eko saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (4/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga memastikan bahwa berdasarkan pemeriksaan awal terhadap kedua jenazah, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Selain itu, dari pengecekan dan klarifikasi ke pihak keluarga, dipastikan tidak ada barang milik kedua jenazah yang hilang.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan, dan barang milik korban tidak ada yang hilang," sambungnya.
Sementara mengenai penyebab kematian kedua jenazah, Eko menegaskan pihaknya hingga saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan forensik yang dilakukan tenaga medis di RSU Dr Soetomo.
"Hasil forensik dari RSU dr Soetomo belum keluar. Yang jelas, yang bersangkutan kekurangan oksigen dari dampaknya karbon atau AC. Nanti dokter yang bisa menjelaskan," katanya.
Sebelumnya, jenazah sejoli ini ditemukan dalam mobil yang terparkir di Jalan Ngagel Jaya Utara, Kecamatan Gubeng, Surabaya pada Selasa (1/4) siang. Orang pertama yang mencurigai keberadaan mobil ini adalah tukang sapu jalanan di lokasi tersebut.
Tukang sapu itu curiga dengan mobil yang terparkir di lokasi yang sama sejak Senin (31/3) tanpa bergeser sedikit pun. Dia minta bantuan warga setempat hingga kedua penumpang dalam mobil itu ditemukan dalam keadaan meninggal.
Saat ditemukan, kedua jenazah duduk di kursi bagian depan mobil dalam kondisi mesin mobil dan AC kendaraan masih menyala dan pintu serta jendela mobil terutup rapat.
"Korban laki-laki ditemukan di belakang kemudi dalam posisi setengah tidur dengan kaki tertekuk di bawah kemudi, sedangkan korban perempuan duduk di kursi penumpang depan posisi bersandar di pintu," ujar Eko, kemarin.
Dari pemeriksaan awal yang telah dilakukan oleh petugas, dugaan sementara kematian kedua jenazah laki-laki dan perempuan itu karena keracunan AC mobil.
"Kalau dari Tim Gerak Cepat (TGC) analisis sementara (penyebab kematian) karena keracunan AC," kata Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Dewi kepada wartawan.
Polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian kedua jenazah. Hasil visum yang dilakukan tenaga medis di RSU Dr Soetomo diperkirakan baru keluar pekan depan.
Sejumlah barang bukti terkait kejadian ini telah diamankan. Di antaranya mobil tempat mereka ditemukan, ponsel, tas, dan minuman kemasan yang juga ditemukan di dalam mobil.
Saat ini, kedua jenazah sudah diserahkan kepada keluarga masing-masing dan telah dimakamkan. Dalam waktu dekat, bila penyelidikan tuntas, mobil juga segera diserahkan ke keluarga korban.
(dpe/iwd)