Momen Hari Raya Idul Fitri tahun ini cukup spesial karena berbarengan dengan Hari Raya Nyepi. Diprediksi akan terjadi lonjakan pemudik maupun mobilisasi masyarakat di masa libur Idul Fitri dan Nyepi 2025.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Komarudin menjelaskan bahwa diperkirakan ada sekitar 52% dari seluruh penduduk Indonesia yang akan melakukan mobilisasi selama pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 23 Maret-8 April 2025.
"Di Jawa Timur lonjakan bisa jadi terjadi, kalau kami lihat dari pertumbuhan kendaraan di Jatim saja pada tahun 2024 bertambah sebanyak 842.221 kendaraan baru, belum daerah lain," ujar Komarudin kepada detikJatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan berbagai upaya antisipasi dalam mengatasi lonjakan penumpang maupun potensi kepadatan arus lalu lintas selama libur Lebaran dan Nyepi.
"15.231 personel kami terjunkan di 149 pos pengamanan, 41 pos pelayanan, dan 13 pos terpadu. Ini akan tersebar di seluruh wilayah Jatim," beber Komarudin.
Selain itu, Komarudin juga menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat di momen ini. Salah satunya terkait episentrum penyebrangan Ketapang-Gilimanuk, dimana ada penutupan pelabuhan di tengah puncak arus mudik.
"Telah disepakati bahwa penyebrangan dari Ketapang ke Gilimanuk akan ditutup pada 28 Maret 2025 pukul 17.00 WIB. Karena 29 Maret sudah Nyepi, maka masyarakat yang akan melaksanakan perjalanan ke Bali agar menghindari waktu penutupan tersebut," tuturnya.
Kemudian ia juga mengingatkan terkait Keputusan Bersama (SKB) Tiga Dirjen dan Korlantas Polri terkait pengaturan lalu lintas angkutan Lebaran 2025 bahwa truk angkutan besar atau sumbu lebih dari 3 di mulai 24 Maret-8 April 2025 dilarang beroperasi demi menjaga kelancaran arus lalu lintas.
Selanjutnya bagi masyarakat yang akan menempuh perjalanan mudik melalui Tol Trans Jawa, ia mengingatkan agar turut memanfaatkan rest area yang sudah disiapkan. Tujuannya untuk mencegah kelelahan hingga aspek lain yang bisa mengancam keselamatan.
"Berbeda pola kalau kita lihat dengan rest area di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan sebagainya Rest Area Jatim ada di 25 titik jalur A dan jalur B. Sangat representatif, nyaman, parkir cukup luas bisa digunakan oleh masyarakat," ucapnya.
Sebab Jalur Tol Trans Jawa yang cenderung mulus juga bisa menjadi tantangan tersendiri. Ada sejumlah titik lelah yang perlu diwaspadai oleh pemudik sehingga sangat dianjurkan untuk bisa beristirahat sejenak di rest ara.
"Misal Ngawi-Surabaya treknya lebar dan nyaman. Kalau tidak didukung kondisi fisik prima bisa beresiko. Apalagi kalau Semarang sampai Ngawi itu cukup panjang dan cenderung relatif membosankan karena lurus saja," ujar Komarudin.
Pihaknya juga akan menerjukan ratusan petugas di sepanjang ruas jalan untuk membantu apabila sewaktu-waktu terjadi kondisi darurat yang menimpa para pemudik.
"Nanti akan dibantu petugas kami 105 kendaraan petugas yang menyebar di ruas jalan. Kita berharap momen mudik dan lebaran berjalan aman, tertib, lancar, menyenangkan," pungkasnya.
Program Jelajah Mudik Ramadan 2025 kali ini didukung oleh Ditlantas Polda Jatim, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan, dan Permukiman Banyuwangi, Dinas Perhubungan Banyuwangi, Polresta Malang Kota.
Semoga informasi yang kami berikan bisa bermanfaat untuk menemani dan menjadi referensi perjalanan mudik bagi detikers. Semoga mudik kali ini di Jawa Timur menjadi gayeng dan seneng bareng.
(dpe/iwd)