Enam korban selamat dari insiden tenggelamnya kapal KLM Sampurna GT 80 ditemukan oleh nelayan di perairan Pulau Kangean pada Kamis (27/03/2025) sekitar pukul 07.30 WIB. Para korban sempat terombang-ambing di laut selama tiga hari sebelum akhirnya mendapat pertolongan.
Setelah ditemukan, korban langsung dievakuasi ke perairan Dusun Nyamplong Ondung, Desa Kalikatak, Kecamatan Arjasa, menggunakan dua perahu nelayan.
Para korban tenggelam di perairan Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek, pada Selasa (25/03) setelah kapal mengalami kerusakan pada pompa air sekitar pukul 08.00 WIB. Pompa sempat dicoba diperbaiki hingga tujuh kali, tetapi akhirnya kapal tidak bisa diselamatkan dan tenggelam sekitar pukul 10.00 WIB di perairan Pulau Giliyang, 23 mil dari bibir pantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah kapal tenggelam, para kru menyelamatkan diri dengan mengikat kayu dan menggunakan galon sebagai rakit darurat yang dihubungkan dengan tali. Mereka bertahan di laut selama tiga hari sebelum akhirnya terdampar di perairan Dusun Nyamplong Ondung, Kalikatak, Arjasa, Sumenep.
Menurut keterangan nakhoda, kapal KLM Sampurna GT 80 mengangkut 220 m³ kayu gelam dari Kalimantan Tengah menuju Pelabuhan Kalianget, Sumenep. Namun, kapal mereka tenggelam sebelum mencapai tujuan.
Setelah berhasil diselamatkan, para korban langsung diperiksa oleh pihak kepolisian dan mengalami trauma akibat kejadian tersebut. Selanjutnya, mereka dijemput oleh kapal KN SAR Permadi bersama keluarga dan dibawa ke Pelabuhan Kalianget untuk dikembalikan ke keluarganya.
"Para korban ditemukan oleh nelayan Kalikatak Arjasa, Kangean mengibarkan bendera minta tolong," kata Plt. Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Jumat (28/3/2025).
Sementara itu, nelayan yang menemukan, Jupri menjelaskan bahwa para korban bertahan selama tiga hari dengan menaiki rakit darurat dari galon air dan kayu setelah kapal mereka tenggelam pada Selasa siang (25/3).
"Para korban naik rakit galon air dan kayu yang dirakit kemudian dinaiki selama tiga hari sejak tenggelam pada Selasa siang (25/3)," ujar Jupri.
Berikut identitas keenam korban:
1. Moh Sai (55) - Nakhoda, asal Sotaber, Pasean, Pamekasan
2. Hosen (53) - asal Tloto Raje, Pasean, Pamekasan
3. Ali Wafa (45) - asal Sotaber, Pasean, Pamekasan
4. Askuryadi (46) - asal Sotaber, Pasean, Pamekasan
5. Johari (25) - asal Sotaber, Pasean, Pamekasan
6. Adnan (60) - asal Sotaber, Pasean, Pamekasan.
(irb/hil)