Aksi demo tolak UU TNI dan Polri di Tuban oleh ratusan gabungan aktivis dari berbagai elemen mahasiswa diwarnai aksi bakar ban hingga pocong. Aksi ini juga dilakukan dengan memblokir jalan Pantura.
Aksi bakar-bakar ini dilakukan oleh para mahasiswa yang tergabung dalam PMII, GMNI, IMM, BEM Unirow, dan IANU. Demo ini sebagai bentuk kekecewaan kepada perwakilan anggota dewan setempat yang dianggap tidak pro kepada aksi demo.
Para aktivis juga sempat bersitegang dengan salah satu wakil ketua DPRD Tuban, Miyadi, yang berbicara cukup keras sehingga sempat membuat situasi panas dan beruntung beberapa petugas polisi dan korlap aksi berhasil mendinginkan suasana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di hadapan para wakil rakyat, para demonstran sempat menampilkan teatrikal yang menyindir kinerja TNI terkait pengesahan UU TNI.
Demo di depan pintu masuk kantor DPRD yang berlangsung sejak pukul 15.00 WIB ini dijaga ketat aparat polisi Polres Tuban. Usai aksi bakar bakar di tengah jalan, Para mahasiswa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 17.30 WIB.
Ahmad Wafa Amrillah ketua PC PMII salah satu korlap aksi menegaskan aksi unjuk rasa ini untuk menolak dan mencabut UU TNI dan mencabut revisi RUU Polri.
"Aksi ini menyikapi isu nasional menolak dan mencabut UU TNI dan Polri dengan tertuang dalam 5 tuntutan," kata Wafa, Rabu (26/3/2025).
Akibat aksi ini, arus lalu lintas yang melintasi Jalan Teuku Umar dialihkan ke jalan dr Sucipto Kota Tuban untuk yang menuju ke arah Semarang.
(dpe/iwd)