Ratusan mahasiswa di Surabaya turun ke jalan menolak UU TNI. Setelah membakar ban di tengah jalan, mereka secara bergantian melakukan aksi teatrikal dengan membacakan puisi dari Widji Tukul yang disampaikan perwakilan massa yakni 'Arek Rakyat'.
"27 Tahun lalu kita memperjuangkan negara ini, sekarang dihancurkan oleh aparat yang tidak bertanggung jawab. Hidup rakyat Indonesia," teriak salah satu orator, Senin (24/3/2025).
Tampak massa laki-laki membacakan puisi dengan telanjang dada. "Bendera tak berkibar untuk kebanggaan. Terbakar atas darah yang kalian tumpahkan. Ada kemarahan yang tidak bisa kau redam. Lihat mata kami sebelum menekan pelatuk".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga pukul 14.30 WIB, gelombang massa terus berdatangan. Mereka masih bergantian berorasi. Massa juga kembali membakar ban di tengah jalan atau di lokasi yang sama.
Sebelumnya, aksi massa yang memakai baju hitam-hitam itu dilakukan di depan Gedung Negara Grahadi. Massa membentangkan poster itu membakar ban di tengah jalan.
Tampak pagar betis kawat berduri di depan Gedung Grahadi. Mereka meneriakkan akan selalu berdiri dengan pemikiran gagasan seorang mahasiswa.
"Kami berkumpul di sini, bukan sebagai DPR RI yang bukan perwakilan rakyat," teriak salah satu orator.
(abq/fat)