Konvoi motor masih terjadi di Surabaya jelang lebaran. Rombongan konvoi itu mengganggu pengguna jalan hingga menyebabkan kemacetan, salah satunya di Jalan Embong Malang.
Pantauan detikJatim, sekitar pukul 16.30 WIB rombongan konvoi puluhan kendaraan roda dua itu membawa bendera geng sambil menggeber knalpot. Sebagian dari mereka juga tidak memakai helm dan berbonceng tiga.
Informasi yang dihimpun dari lapangan, rombongan konvoi itu tidak hanya melintas di Jalan Embong Malang tetapi juga melewati sejumlah ruas jalan seperti Jalan Gubernur Suryo, Jalan Pemuda, Jalan Basuki Rahmat, hingga Jalan Bubutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengguna jalan pun mengeluhkan kemacetan dan suasana bising yang ditimbulkan oleh rombongan konvoi itu. Paramita (30), warga Surabaya yang tengah melintas menyebutkan bahwa konvoi itu memperparah kemacetan yang terjadi saat akhir pekan.
"Ini kan weekend, jelas macet karena banyak orang bepergian, apalagi ini di tengah kota. Macetnya makin parah gara-gara konvoi rusuh itu," kata Paramita kepada detikJatim, Minggu (23/3/2025).
Pengguna jalan lainnya, Aditya (25) juga mengeluhkan hal serupa. Menurutnya kejadian seperti ini seharusnya bisa diantisipasi mengingat sudah cukup banyak keluhan masyarakat mengenai konvoi di ruas jalan Surabaya selama Ramadan.
"Ini kan sudah mau lebaran, harusnya lebih diperketat (pengamanan dari polisi). Banyak aktivitas masyarakat yang bisa terganggu kalau ada konvoi geng-geng yang meresahkan gini," tutur Aditya.
Konvoi di sore hari jelang berbuka ini sebelumnya juga terjadi Sabtu (22/3) kemarin. Pantauan detikJatim di lapangan saat itu ada belasan pemuda yang melakukan konvoi sekitar pukul 17.20 WIB.
Sekelompok pemuda itu terlihat jelas menggeber motor berknalpot brong, tanpa helm, serta membentangkan spanduk dan menyalakan petasan hingga flare di tengah perjalanan.
Suara letupan petasan dan kembang api terdengar di kawasan Tunjungan, belasan pemuda berkaus hitam itu membawa bendera warna hitam dengan aneka tulisan melintas di kawasan Gubernur Suryo atau depan Taman Apsari Surabaya.
(dpe/iwd)