Lonjakan Penumpang Diprediksi di Terminal Arjosari Saat Arus Mudik

BRI Teman Mudik

Lonjakan Penumpang Diprediksi di Terminal Arjosari Saat Arus Mudik

Muhammad Aminudin - detikJatim
Sabtu, 22 Mar 2025 13:04 WIB
Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Arjosari Maria Margareta
Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Arjosari Maria Margareta (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Kenaikan penumpang diprediksi akan terjadi di Terminal Arjosari, Kota Malang pada mudik Lebaran 2025. Kenaikan diprediksi mencapai 35 persen dari tahun sebelumnya.

Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Arjosari Maria Margareta menyatakan, jumlah penumpang di Terminal Arjosari, Kota Malang diprediksi mengalami kenaikan saat masa arus mudik Lebaran 2025 ketimbang periode sebelumnya.

Pada masa pemberlakuan Angkutan Lebaran 2024 jumlah keberangkatan maupun penumpang di terminal tersebut mencapai 8.000 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau tahun kemarin itu sekitar 8.000 orang naik dan turun sepanjang Angkutan Lebaran 2024. Tetapi tahun ini berpotensi ada kenaikan sekitar 35 persen," ujar Maria kepada wartawan, Sabtu (22/3/2025).

Menurut Maria, jumlah kedatangan dan keberangkatan penumpang itu lebih tinggi dua kali lipat ketimbang kondisi yang ada saat momen akhir pekan yang berada di angka 4.000 orang. Sementara untuk hari kerja ada sekitar 3.000 orang penumpang.

ADVERTISEMENT

Maria mengungkapkan, potensi peningkatan jumlah penumpang di Terminal Arjosari saat mudik Lebaran 2025 itu seiring dengan semakin banyaknya armada bus yang akan masuk ke kawasan terminal tipe A di Kota Malang tersebut.

"Kalau nanti saat Lebaran kemungkinan bisa sampai 150 bus, karena ketambahan mudik gratis yang tiba di sini," ungkapnya.

Melihat kondisi yang ada, lanjut Maria, pihaknya telah melakukan serangkaian upaya untuk memastikan setiap armada di Terminal Arjosari dalam kondisi laik jalan.

Sejak 1 Maret 2025 hingga 15 April petugas di Terminal Arjosari melakukan uji kelaikan atau ramp check pada setiap armada bus, baik jenis antara kota dalam provinsi (AKDP) maupun antar kota antar provinsi (AKAP).

Per harinya, ada 20 armada bus per hari yang dilakukan ramp check oleh petugas terminal. Jumlah itu, lebih banyak jika dibanding hari biasa yang berkisar 10-15 armada bus per hari unit.

"Kendaraan dinyatakan tidak layak itu faktornya karena administrasi surat dan izin tidak ada atau sudah kadaluarsa. Kalau fisik kami cek lampu, rem, wiper, perlengkapan seperti pemecah kaca, kalau tidak ada, maka tidak layak," tuturnya.

Setiap kendaraan yang dinyatakan tidak memenuhi kualifikasi atau syarat jalan oleh petugas, maka akan dipasang stiker berlogo silang warna merah.

"Kami tempel stiker yang menyatakan bahwa unitnya tidak memenuhi persyaratan. Kemarin ada satu bus yang tidak laik karena suratnya mati dari 2020, itu AKAP," bebernya.

Maria menambahkan, pihaknya juga sudah mempersiapkan berbagai fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh penumpang menunggu jadwal kedatangan bus.

"Kami sudah menyediakan pembaruan fasilitas, seperti ruang tunggu yang diberikan sofa. Kemudian menyediakan tempat bermain khusus anak-anak," ujarnya.




(mua/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads