Hari Down Syndrome Sedunia diperingati tiap 21 Maret. Ini menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran global mengenai kondisi genetik sekaligus menghapuskan stigma dan diskriminasi.
Untuk memperingatinya, puluhan anak dengan down syndrome di Surabaya berlatih keterampilan fotografi menggunakan handphone. Semangat mereka menunjukkan bahwa semua manusia punya kesempatan yang sama untuk berkarya.
Mereka dilatih langsung oleh content creator Julianvankusty yang juga merupakan food photographer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak-anak dengan down syndrom diajari untuk memfoto makanan menggunakan handphone dengan penerapan teknik sederhana rule of third di Java Paragon, Surabaya.
Salah satu anak dengan down syndrome yang mengikuti pelatihan ini, Nadia mengaku senang karena bisa belajar hal baru.
"Tadi latihan foto, senang hari ini. Belajar foto makanan," kata Nadia kepada detikJatim, Jumat (21/3/2025).
Sementara itu Ketua Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) Jawa Timur Endah Sugiarti berharap melalui momen perayaan hari Down Syndrome Sedunia ini bisa memperkuat dukungan kepada individu dengan down syndrome.
"Agar mereka (individu dengan down syndrome) bisa berkembang dengan optimal. Ini merupakan wujud nyata sekaligus upaya dimana anak-anak bisa membangun kepercayaan diri, kreativitas, dan berkembang di dunia digital," tutur Endah.
Endah juga mengajak masyarakat untuk menghargai perbedaan dan keragaman. Sekaligus menghapuskan diskriminasi terhadap individu dengan down syndrome.
"Semoga kegiatan ini bisa jadi inspirasi untuk anak-anak. Karena anak-anak ini semuanya unik," tukas Indah.
(abq/iwd)