Kabar duka atas meninggalnya Dian Novita dalam kecelakaan bus di Arab Saudi menyelimuti keluarga besarnya di Desa Pasinan, Boureno, Bojonegoro. Kabar ini diterima keluarga pada Kamis petang (20/3), jelang berbuka puasa.
Mertua Dian Novita, Hajjah Siti Sholihah mengaku sangat terkejut saat mendapat kabar duka ini. Namun, ia berusaha tegar ketika menerima video call dari anaknya, Lukman Hakim, yang saat itu masih mengenakan baju ihram.
Dalam video yang diterima detikJatim, Siti Sholihah terlihat mencoba memberikan semangat kepada Lukman yang selamat dari kecelakaan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang sabar, insyaallah Husnul Khotimah. Dik Tata (Novita) ancen nurut (memang penurut), jaga kesehatan ya," ucap Hajjah Siti Sholihah kepada anaknya.
Di tengah kesedihannya, Lukman Hakim berharap dan memohon doa dari keluarga agar ia bisa membawa pulang jenazah sang istri ke Indonesia.
"Niki kulo usahane, mugi-mugi saget wangsul janazahe, duko mangke nyuwun tulung sinten (ini saya usahakan, semoga bisa membawa pulang jenazahnya, tidak tahu harus minta tolong siapa)," ujar Lukman sambil menangis.
Dian Novita, yang sehari-hari bertugas sebagai dokter di Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Sumberejo, Bojonegoro, meninggalkan dua anak yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak dan Madrasah Ibtidaiyah.
Sebagai bentuk penghormatan, warga Desa Pasinan, Boureno, juga menggelar salat gaib siang tadi untuk almarhumah Dian Novita.
Sebelumnya, kecelakaan ini menimpa rombongan jemaah umrah asal Indonesia di Wadi Qudeid, Arab Saudi. Sebuah bus yang membawa para jemaah mengalami tabrakan hebat hingga terbalik dan terbakar pada Kamis (20/3/2025) pukul 13.30 waktu setempat atau 17.30 WIB.
Enam warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan meninggal dunia, sementara belasan lainnya terluka. Dalam video yang beredar, suasana di lokasi kecelakaan tampak begitu mencekam. Api berkobar hebat melalap badan bus, sementara asap hitam membumbung tinggi ke langit.
(hil/iwd)