.webp)
Sumur bor di halaman masjid Baiturrahman, Dusun Sidomulyo, Desa Klepek, Sukosewu, Bojonegoro menyemburkan api setinggi 6 meter. Di lokasi saat itu terdapat beberapa warga yang melihat awal mula api menyembur.
Saat itu kepala dusun, Dwi Puryanto, bersama beberapa warga sedang nongkrong dan ngobrol bersama sejumlah warga setempat di dekat sumur bor yang berjarak sekitar 3 hingga 5 meter.
"Pak Kasun itu duduk di sini sambil lihat sumur yang mengalirkan air. Kan pak Kasun beberapa hari ini di sini. Dia rokokan, mungkin dia nyalakan api, percikan api itu akhirnya membuat api semakin besar hingga 5 atau 6 meter itu," ujar Abdul Rohim, salah satu warga sekitar masjid, Kamis (20/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rohim mengatakan sumur bor itu dibuat oleh tukang bor yang memang dibiayai oleh kepala dusun sebagai bentuk bantuan sedekah untuk masjid. Proses pengeboran dilakukan selama 3 hari yang dimulai pada Senin (17/3).
Warga lain, Samsi, mengatakan sebelum kejadian pada Rabu (19/3) malam sekitar pukul 20:30 WIB, sumur tidak mengeluarkan bau gas dan belerang. Bahkan ada beberapa warga yang sempat meminum air sumur tersebut
"Air sumur saat ini ada bau menyengat. Kalau sebelumnya tak ada bau dan rasa, bahkan ada warga yang minum kok," jelas Samsi.
Usai kejadian semburan api, warga berharap sumur akan mengeluarkan sumber air yang lebih baik dan lancar agar bisa dimanfaatkan untuk ibadah masyarakat Desa Klepek.
Sementara ini, demi keamanan dan kenyamanan warga, sumur bor yang berada di sisi utara halaman masjid telah dipasangi garis polisi. Sambil menunggu penanganan dari pihak Dinas Lingkungan Hidup Bojonegoro.
Suara gemuruh air di dalam pipa sumur juga sangat keras sehingga air bening yang keluar dari sumur sangat kencang tanpa menggunakan alat penyedot.
"Suara gemuruh di dalam pipa kencang banget. Nggak pakai pompa kayak begini ngalir airnya. Kalau semalam api sampai atas rumah saya," tandas Samsi.
(abq/iwd)
