Polres Mojokerto bersama TNI dan pemerintah daerah mengerahkan 352 personel selama Operasi Ketupat Semeru 2025. Terdapat 2 titik rawan kepadatan lalu lintas (trouble spot) di jalur mudik yang menjadi perhatian polisi dan instansi terkait.
Apel gelar pasukan Operasi Ketupat Semeru 2025 digelar di lapangan upacara Polres Mojokerto, Jalan Gajah Mada, Mojosari pagi tadi. Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa atau Gus Barra didapuk menjadi inspektur upacara (Irup) sekaligus membacakan amanah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto menjelaskan 352 personel gabungan dikerahkan selama Operasi Ketupat Semeru 23 Maret-8 April 2025. Personel gabungan terdiri dari polisi, TNI, Dishub, Satpol PP, Dinkes, serta para relawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratusan personel gabungan dikerahkan ke 2 pos pelayanan (posyan) dan 2 pos pengamanan (pospam) yang didirikan Satlantas Polres Mojokerto. Yaitu posyan Simpang 5 Kenanten dan bundaran Pacet, serta pospam Simpang 3 Taman Mojosari dan Simpang 3 Daplang, Trawas.
"Misi kami masyarakat yang mudik melintasi maupun tujuannya Mojokerto merasa aman dan nyaman. Sebagaimana tagline Operasi Ketupat mudik aman, keluarga nyaman," jelasnya kepada wartawan, Kamis (20/3/2025).
Hal senada disampaikan Gus Barra saat membacakan amanah Kapolri. Menurutnya, Operasi Ketupat 2025 untuk memberi rasa aman dan nyaman kepada semua pemudik.
"Polri memberikan perhatian khusus untuk pengamanan kepada beberapa objek, mulai dari masjid lokasi salat Idul Fitri, objek wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun kereta api, dan bandara," terangnya.
Kasat Lantas Polres Mojokerto AKP Ridho Rinaldo Harahap menuturkan, terdapat 2 titik rawan kepadatan lalu lintas di wilayah hukumnya. Yaitu di Simpang 3 Klenteng dan Simpang 3 Taman Mojosari. Karena sempitnya jalan di kedua titik ini, serta menjadi pertemuan arus lalu lintas dari Kota Mojokerto, Sidoarjo dan Pasuruan.
"Pengalaman selama ini kami kerahkan personel untuk mengurai sehingga tidak sampai stagnan," ujarnya.
Puncak arus mudik di Mojokerto, lanjut Ridho, diprediksi pada 28-31 Maret nanti. Sedangkan puncak arus balik diperkirakan pada 4-6 April. Selain itu, pihaknya juga mengantisipasi arus libur lebaran di kawasan wisata Kecamatan Pacet dan Trawas, Kabupaten Mojokerto.
Sebab 2 kawasan wisata ini selalu ramai pengunjung selama libur lebaran Idul Fitri. Untuk itu, pihaknya menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas. Di Pacet misalnya, saat terjadi kepadatan, jalur dari Simpang 3 Pandanarum sampai bundaran Pacet dibuat satu arah (oneway) khusus kendaraan yang naik dari arah Mojosari menuju Pacet.
Sedangkan kendaraan yang turun dari Pacet, dialihkan ke kiri melalui Simpang 3 Karlina di sebelah selatan Polsek Pacet menuju Kecamatan Gondang. Rekayasa lalu lintas juga bakal diterapkan di Trawas apabila terjadi kepadatan. Yaitu jalur dari Simpang 3 Daplang sampai Simpang 3 Jatijejer dijadikan satu arah (oneway) khusus kendaraan yang turun dari Trawas menuju Mojosari.
"Yang mau ke Pacet kami tutup di Simpang 3 Daplang, tapi yang dari Pacet melalui Claket masih bisa naik ke Trawas. Yang dari arah Mojosari ditutup di Simpang 3 Jatijejer, dialihkan ke kanan lewat RS Sumberglagah, nanti naik lagi ke Pacet, baru ke Trawas lewat Simpang 3 Daplang," tandasnya.
(abq/iwd)