Dilansir dari laman NU Online, doa tersebut terdapat dalam hadis yang diriwayatkan At-Tirmidzi dan lima Imam hadis lainnya, kecuali Imam Abu Dawud, yaitu Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Majah, dan Imam At-Tirmidzi.
Doa Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah
Mereka menjelaskan tentang doa yang sebaiknya dibacakan ketika bertemu dengan Lailatul Qadar. Rasulullah SAW mengungkapkan doa ini saat Siti Aisyah bertanya tentang amalan yang bisa dilakukan saat Lailatul Qadar.
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Arab latin: Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī ('annā jika dibaca berjamaah)
Artinya: Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).
Doa tersebut berdasarkan hadis berikut ini.
وَعَنْ عائشة رضي الله عنها: قالت: «قلت: يا رسولَ الله إِنْ وَافَقْتُ ليلةَ القَدْرِ ، ما أَدْعُو به؟ قال: قُولي: اللهم إنك عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُ الْعَفْوَ فاعْفُ عَنِّي» أخرجه الترمذي
Artinya: Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, 'Wahai Rasulullah, jika aku kedapatan menjumpai lailatul qadar, bagaimana doa yang harus kubaca?' Rasulullah saw menjawab, 'Bacalah, 'Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī,'. (HR At-Tirmidzi).
Doa Lailatul Qadar Berdasarkan Riwayat Lima Imam Hadits Kecuali Imam Abu Dawud
Salah satu doa yang dianjurkan pada malam penuh kemuliaan ini diriwayatkan lima imam hadis, yaitu Imam Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah. Namun, dalam catatan hadis, Imam Abu Dawud tidak meriwayatkan doa tersebut. Berikut bunyi doa Lailatul Qadar menurut riwayat lima imam hadis tersebut.
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Arab latin: Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī ('annā jika dibaca berjemaah).
Artinya: Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).
Doa tersebut berdasarkan hadis berikut ini.
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اَللَّهِ: أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ اَلْقَدْرِ, مَا أَقُولُ فِيهَا? قَالَ: "قُولِي: اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي" رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ غَيْرَ أَبِي دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَالْحَاكِمُ
Artinya: Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku mengerti sebuah malam itu adalah lailatul qadar. Bagaimana doa yang harus kubaca?' Rasulullah saw menjawab, 'Bacalah, 'Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī,'. (HR lima imam Hadits kecuali Imam Abu Dawud. Hadits ini diakui shahih oleh Imam A-Tirmidzi dan Al-Hakim).
Cara Mengamalkan Doa Lailatul Qadar
Doa Lailatul Qadar memiliki keutamaan besar dalam Islam, terutama saat dibaca pada malam-malam terakhir Ramadan. Doa ini dianjurkan untuk diamalkan sepanjang bulan Ramadan, namun lebih ditekankan pada 10 malam terakhir, sesuai keyakinan mayoritas ulama Mazhab Syafi'i bahwa Lailatul Qadar terjadi dalam rentang waktu tersebut.
Dalam mengamalkan doa ini, seseorang dapat membacanya setelah salat fardu, dalam sujud terakhir salat tahajud, atau di waktu-waktu mustajab lainnya seperti menjelang sahur dan setelah berbuka puasa.
Selain membaca doa Lailatul Qadar, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak ibadah lain seperti salat malam, membaca Al-Qur'an, serta memperbanyak istigfar dan sedekah, agar mendapatkan keberkahan malam yang lebih baik dari seribu bulan ini.
Beristikamah dalam membaca doa Lailatul Qadar menunjukkan kesungguhan dalam memohon ampunan dan rahmat Allah SWT. Sebab, salah satu inti dari doa ini adalah permohonan agar Allah SWT mengampuni dosa-dosa dan melimpahkan rahmat-Nya kepada hamba-Nya yang beriman.
Simak Video "Video Semarak Warga Berburu Lailatul Qadar dalam Tradisi Malam Selawe di Gresik"
(abq/irb)