Ramai di media sosial Instagram maupun TikTok warga Surabaya mengeluhkan maraknya aksi balap liar dan penggunaan knalpot brong yang mengganggu kenyamanan di sejumlah ruas jalan Surabaya. Aksi ini kian marak saat bulan Ramadan.
Informasi yang dihimpun detikJatim, aksi balap liar itu kerap terjadi di ruas Jalan Ngagel, Jalan Kertajaya, maupun Jalan Ahmad Yani.
Misalnya di Jalan Ngagel, warga mengeluhkan balap liar sebab kerap terjadi saat jam istirahat warga setempat. Mengingat, juga terdapat banyak perumahan warga di lokasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Verdi (30), salah satu warga Ngagel Jaya Selatan mengaku terganggu saat mendengar suara knalpot brong dan menjumpai balap liar. Apalagi, aksi ini terjadi saat akhir pekan.
"Saya jadi tidak bisa istirahat nyenyak ya. Selain itu aktivitas saat malam hari juga bisa terganggu, misal ada pekerjaan atau ketika saya melakukan hobi baca buku di malam hari. Itu mengganggu konsentrasi," ujar Verdi kepada detikJatim, Rabu (19/3/2025).
Ia menyebut, jumlah pemotor yang kerap menimbulkan kebisingan itu dapat mencapai belasan orang. Biasanya, mereka mulai beraksi di atas pukul 01.00 WIB saat kondisi lalu lintas sudah sepi.
"Suara knalpotnya itu bisanya digeber, selalu mengagetkan dan mengganggu lah. Mungkin petugas masih kurang patroli atau gimana ya," katanya.
Sementara itu Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Herdiawan Arifianto menyebut bahwa pihaknya telah melakukan patroli di lokasi lokasi rawan balap liar, termasuk di kawasan Ngagel itu. Baik dari personel polres maupun polsek setempat.
"Iya, di Ngagel (yang disebut kerap terjadi balap liar). Jadi Ngagel itu kan, kita sudah jadikan salah satu sasaran patroli malam," tutur Herdiawan.
Ia menjelaskan, para pebalap liar itu kerap kabur saat dibubarkan oleh petugas.
"Mereka ini kucing-kucingan (kejar-kejaran). Mereka bukan bentuk ikatan kelompok besar itu, ketemunya 4 sampai 5 orang, ketemu di lampu merah, lalu ngeng (tancap gas melarikan diri) gitu. Kalau patrolinya itu kita sudah lakukan setiap hari," jelasnya.
Dia melanjutkan, jelang hari raya, polisi juga akan meningkatkan patroli. Pebalap liar yang terjaring akan dikenakan sanksi tilang, termasuk jika di bawah umur dapat dipanggil orang tuanya.
"Paling tidak dengan adanya kehadiran pos-pos pengamanan maupun pelayanan itu setidaknya mengurangi kesempatan (pelaku balap liar)," tambahnya.
Selain itu masyarakat yang terganggu juga diminta melapor melalui Satlantas Posko Sriti maupun hotline 110 dengan menyertakan identitas apabila melihat aktivitas balap liar di Surabaya.
(hil/hil)