Bupati Jember Tolak Mobil Dinas Baru, Ini Alasannya

Bupati Jember Tolak Mobil Dinas Baru, Ini Alasannya

Faiq Azmi - detikJatim
Rabu, 19 Mar 2025 04:00 WIB
Gus Fawait, Cabup Terpilih Jember
Bupati Jember Gus Fawait (Foto: Istimewa)
Jember -

Bupati Jember M Fawait atau Gus Fawait menolak pembelian mobil dinas untuk dirinya selama memimpin Jember lima tahun ke depan. Fawait ingin anggaran mobil dinasnya dialihkan untuk membantu masyarakat.

"Saya memang tidak ingin anggaran itu untuk mobil dinas. Lebih baik untuk hal lain yang bisa meringankan beban masyarakat," kata Gus Fawait saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (18/3/2025).

Gus Fawait meminta anggaran mobil dinasnya dialihkan untuk membangun rumah tidak layak huni (RTLH) fakir miskin atau disabilitas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya minta anggara mobil dinas bupati dialihkan, untuk disabilitas dan pembangunan RTLH milik fakir miskin," katanya.

Menurut Gus Fawait, saat ini mobil dinasnya yakni Toyota Avanza Veloz peninggalan pemerintahan lama. Bagi Gus Fawait, mobil dinas itu sudah cukup ketimbang harus membeli baru dan menghambur-hamburkan anggaran.

ADVERTISEMENT

"Saya sudah cukup ini saja, tidak perlu menghambur-hamburkan uang untuk hal tidak produktif. Pesan Pak Presiden Prabowo juga sudah jelas, efisiensi anggaran, gunakan anggaran untuk hal-hal yang perlu," bebernya.

Politikus Jember ini lebih ingin warganya yang fakir miskin atau disabilitas bisa mendapat manfaat dari anggaran pembaruan mobil dinas.

"Saya serahkan kepada orang-orang yang lebih membutuhkan dari pada saya. Saya cukup mobil dinas ini saja," ungkapnya.

Gus Fawait membeberkan ada anggaran sekitar Rp 600 Juta yang telah dipersiapkan untuk membeli mobil dinas baru yang bersumber dari APBD Jember. Uang itu, kata Fawait akan dialihkan untuk membantu warga.

"Ini bentuk pembelaan kami, kepada kaum disabilitas dan fakir miskin," ujar Gus Fawait.

Gus Fawait menambahkan, sebagai pemimpin dirinya harus menunjukkan sikap kesederhanaan, walaupun memiliki akses untuk menggunakan barang mewah.

"Saya ini dari desa, seorang santri hingga aktivis. Saya sudah terbiasa hidup sederhana, lebih baik kita arahkan kepada warga yang membutuhkan," tandasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads