Selama sepekan empat berita detikJatim mendapat perhatian pembaca. Keempat berita tersebut antara lain puluhan pasangan kumpul kebo di Kota Malang diciduk.
Lalu seorang pegawai koperasi simpan pinjam tewas dibacok nasabahnya. Ketiga Seorang warga di Banywuangi juga tewas karena tertembak peluru nyasar dari senapan angin.
Dan terakhir, pemilik warung di puncak Gunung Lawu, Mbok Yem turun lebi hawal karena sakit saat bulan Ramadan. Berikut keempat berita yang dirangkum detikJatim:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Sebanyak 31 Orang terciduk kumpul kebo, 5 Open BO di Kota Malang
Puluhan pasangan bukan suami istri diamankan tim gabungan dalam Operasi Cipta Kondisi menyambut bulan suci Ramadan di Kota Malang. Mayoritas dari pasangan yang diamankan berstatus mahasiswa.
Hasilnya, sebanyak 31 orang, mayoritas mahasiswa, diamankan dalam operasi razia rumah kos di Jalan Sigura-gura, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Operasi yang digelar Kamis (27/2/2025) malam ini dilakukan menjelang puasa, tepatnya dua hari sebelum hari pertama Ramadan 1446 Hijriah. Dari hasil penggerebekan, ditemukan bahwa lima orang wanita di antara mereka ternyata melakukan praktik Open BO.
Berita selengkapnya di sini.
2. Akhir Hidup Pegawai KSP di Tuban gegara Ajak Tidur Istri Nasabah
Karyawan Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Andika Setiawan (AS 23) meninggal dunia setelah dibacok nasabahnya di Dusun Sejuwet, Desa Leran Kulon, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, pada Kamis petang (28/2).
Tragedi ini bermula dari pesan yang dikirim korban kepada istri pelaku. Diketahui, Andika mengirim pesan tak senonoh ke istri pelaku. Isinya yakni mengajak istri pelaku untuk tidur dan akan diberi imbalan uang Rp 500 ribu.
Berita selengkapnya di sini
3. Warga Banyuwangi Tewas Tertembak Senapan Angin
Ponisin (40) warga Desa Kebunrejo, Kalibaru Banyuwangi, Jawa Timur tewas akibat terkena peluru nyasar. Ia tertembak saat sedang bermain bola dengan cucunya.
Meski mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Krikilan, namun kondisi korban memburuk lantaran peluru mengenai mata kanan dan tembus hingga tengkorak.
Sementara pelaku berinisial MH (39) kini diamankan polisi. Kejadian tersebut bermula saat senapan angin yang ditembakkan MH ternyata meleset dan mengenai korban hingga tewas.
Berita selengkapnya di sini.
4. Mbok Yem Turun Lebih Awal dari Gunung Lawu Lebih Awal Karena Sakit
Wakiyem atau Mbok Yem, pemilik warung di puncak Gunung Lawu turun gunung lebih awal saat bulan Ramadan. Penyebabnya, Mbok Yem mengidap sakit pada awal puasa
Tradisi Mbok Yem turun Gunung Lawu biasanya dilakukan saat bulan puasa menjelang Lebaran. Namun, karena kondisi kesehatannya yang menurun sejak Februari 2025, Mbok Yem harus turun lebih awal dengan ditandu enam orang.
Berita selengkapnya di sini.
(abq/iwd)