Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Surabaya Yusuf Masruh memaparkan visi misi serta beberapa program di hadapan Wali Kota Eri Cahyadi dan penguji lelang jabatan. Yusuf siap mempertaruhkan jabatannya bila tidak bisa menjalankan program inovasi.
Dia jelaskan 4 program atau komitmen yang akan diwujudkan bila posisinya masih menjadi Kadispendik Surabaya. Program pertama yakni meningkatkan aksesibilitas pendidikan, kedua meningkatkan mutu siswa, kemudian ketiga meningkatkan mutu guru, dan keempat meningkatkan mutu kelembagaan.
"Seperti yang saya tulis di sana, kalau saya tidak mampu mewujudkan komitmen itu, saya siap mengundurkan diri dari jabatan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya," kata Yusuf di ruang sidang Balai Kota, Sabtu (8/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di hadapan Eri dan beberapa penguji Yusuf Masruh menyampaikan rencana Dispendik Surabaya ke depan. Pada 2025 ini dia menginisiasi perubahan pada penerimaan siswa baru.
"Inovasi tahun ini adalah penerimaan zonasi menjadi 40% dan dibagi menjadi 2 domisili. Yaitu domisili 1 dan 2," ujarnya.
Pada sistem domisili 1 dikhususkan untuk pendaftar yang dekat dengan sekolah. Sedangkan domisili 2 diperuntukkan bagi siswa yang rumahnya berada dalam satu kelurahan atau kecamatan dengan sekolah.
"Karena seperti di Sukolilo, misalnya. Di sana nggak ada SMP negeri. Tapi nanti siswa bisa mendaftar di SMPN 17, SMPN 30, atau SMPN 52," katanya.
Sementara mengenai sistem penerimaan siswa dari jalur prestasi, kuota akan ditambah menjadi 35%. Sedangkan pada jalur afirmasi 20%, dan di jalur mutasi menjadi 5%.
"Ini kami lakukan agar penyebaran siswanya bisa merata," pungkasnya.
(dpe/fat)