Festival Musik Pengantar Sahur (MPS) kembali digelar di Kabupaten Probolinggo. Acara ini digelar Pondok Pesantren Zainul Hasan atau Ponpes Genggong.
Selain menjadi wadah kreasi seni, pagelaran musik patrol ini juga untuk melestarikan khazanah budaya di bulan Ramadan 1446 Hijriah.
Kegiatan festival yang dihelat pada malam ke-8 bulan suci Ramadan ini dimulai dari halaman Ponpes Genggong dan berakhir di halaman Pabrik Gula Pajarakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun ini perlombaan Festival Musik Pengantar Sahur dibagi dalam dua kategori diantaranya kategori pelajar dapat diikuti dari SMP dan SMA Sederajat dan kategori umum dapat diikuti oleh perwakilan Desa, Karang Taruna, Organisasi Pemuda, Ormas, Ponpes, Perguruan Tinggi.
Festival ini juga dihadiri langsung Bupati Probolinggo Gus Mohammad Haris Damanhury, Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong KH Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Muhammad Zubaidi, Wakapolres Probolinggo Kompol Haris Darma Sucipto, tamu undangan, hingga warga masyarakat Kabupaten Probolinggo
Wakapolres Kompol Haris menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya festival ini. Sebab Festival Musik Patrol ini menggunakan peralatan tradisional dan bisa menjadi sarana ronda keliling dan membangunkan orang sahur.
"Kalau yang seperti ini kami apresiasi karena ini sangat positif sehingga para pelajar atau muda mudi bisa menyalurkan bakatnya disini dan bisa dijadikan sarana untuk membangunkan orang sahur. Apalagi musiknya itu selawatan," kata Haris, Sabtu (7/3/2025).
Menurut Haris, kegiatan ini juga dapat mencegah masyarakat yang menyalurkan ekspresinya saat sahur menggunakan sound system yang besar. Sebab kadang mengganggu ketentraman warga.
Ia menegaskan, bahwa pihaknya bersama jajaran TNI siap menindak dan mengamankan masyarakat yang nekat melakukan ronda sahur menggunakan sound system besar yang meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban umum.
"Tentu kami secara tegas siap menindak mereka yang nekat melakukan ronda sahur dengan menggunakan sound system besar yang meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban," tegasnya.
Sementara itu, Bupati Probolinggo Gus Haris menyampaikan rasa syukurnya atas pelaksanaan Festival Musik Pengantar Sahur. Ia menyebut festival yang digelar merupakan kearifan lokal yang harus terus dipelihara.
Gus Haris juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Probolinggo untuk berkomitmen melakukan kegiatan positif yang dapat memajukan perekonomian daerah Kabupaten Probolinggo.
"Kegiatan Festival Musik Pengantar Sahur merupakan komitmen dari pemerintah daerah untuk mempertahankan musik tradisional dan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Probolinggo sehingga kita harus melestarikannya," kata Gus Haris.
(abq/iwd)