Sejumlah makanan di Pasar Takjil disidak oleh Dinkes Kota Blitar dan BPOM Loka Kediri. Hasilnya, ada 2 makanan yang terindikasi mengandung zat Rhodamin B atau zat pewarna.
pantauan detikJatim di lokasi, sidak dilakukan di sejumlah stan bazar takjil Pasar Legi Kota Blitar. Beberapa sampel makanan dan minuman diambil oleh petugas. Selanjutnya, dilakukan pengecekan kandungan berbahaya pada makanan dan minuman takjil tersebut.
"Jadi kita mengambil 16 sampel tadi, ada dari minuman, makanan, macam-macam tadi. Kemudian kita uji langsung untuk mengetahui bahan berbahaya di dalamnya," kata Kepala BPOM Loka Kediri, Gideon kepada detikJatim, Selasa (4/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gideon menyebut ada beberapa parameter yang digunakan dalam uji bahan berbahaya. Seperti kandungan borak, formalin, pewarna merah (Rhodamin B) dan pewarna kuning. Adapun hasilnya, dari belasan sampel takjil dipastikan negatif.
"Dari hasil pemeriksaannya tadi semuanya alhamdulillah baik hasilnya, semuanya negatif. Tapi kami tetap mengimbau kepada masyarakat untuk selalu hati-hati dalam membeli takjil, seperti menghindari takjil dengan warna yang mencolok," jelasnya.
Kepala Dinkes Kota Blitar Dharma Setiawan mengatakan sidak takjil tidak hanya dilakukan di Pasar Legi. Namun, pihaknya juga telah melakukan sidak di Pasar takjil Jalan Kenanga Kota Blitar.
"Kemarin kami juga melakukan sidak di Pasar Takjil Jalan Kenanga. Ada sekitar 31 sampel makanan dan minuman takjil yang kami uji. Dua di antaranya terindikasi mengandung zat Rhodamin B," katanya.
Menurut Dharma, dua takjil yang terindikasi mengandung zat Rhodamin B itu masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh BPOM Loka Kediri. Nantinya apabila dinyatakan dengan hasil positif, maka akan dilakukan pemantauan lebih lanjut kepada pedagang.
"Kami masih menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut, kalau memang positif akan ditindaklanjuti. Kemudian kami tidak akan berhenti pada 2 lokasi Pasar takjil saja, tapi ke depan beberapa titik juga akan kami sidak," lanjutnya.
Dharma menegaskan sidak takjil dilakukan untuk memastikan makanan dan minuman dalam kondisi aman yang dikonsumsi warga Kota Blitar. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan kandungan makanan dan minuman takjil yang dijual di Pasar Takjil.
(dpe/iwd)