Butuh Rp 9,8 Triliun untuk Tangani Banjir Surabaya, Ini Opsi Walkot Eri

Butuh Rp 9,8 Triliun untuk Tangani Banjir Surabaya, Ini Opsi Walkot Eri

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 04 Mar 2025 17:46 WIB
Surabaya banjir setelah diguyur hujan lebat sejak sore
Ilustrasi banjir di Surabaya. (Foto: Dok. Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Penanganan banjir di Surabaya menjadi salah satu prioritas. Anggaran yang dibutuhkan untuk mengatasi banjir di Kota Pahlawan diperkirakan mencapai Rp 9,8 triliun.

Namun, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mempertanyakan waktu penanganan banjir dengan anggaran yang besar. Sebab, bila dikebut bisa memotong anggaran bidang lainnya.

"Butuh Rp 9,8 T. Mau berapa lama? Setahun? Atau 5 tahun? Kalau setahun kita larikan biaya ke sana (banjir), mana yang dihilangkan?" kata Eri, Selasa (4/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat menggunakan anggaran Rp 9,8 T untuk penanganan banjir selama satu tahun, maka konsekuensi yang harus dihadapi anggaran daerah dilimpahkan ke banjir.

"Kalau kita menggunakan setahun, maka biaya kita larikan ke sana. Mana yang kita hilangkan? Tapi kalau tidak mungkin kita menggunakan biaya itu untuk banjir semua, sekolah gratis hilang. Mau orang Surabaya sekolah hilang dan kesehatan hilang?" Ujar Eri.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu dirinya membahas alokasi anggaran ini dengan DPRD Surabaya terkait jangka waktu penanganan banjir. Apakah waktunya 5 tahun atau 10 tahun penanganan.

Eri mengungkapkan ada cara lain yang bisa dilakukan seperti yang disarankan Menteri Keuangan dan Presiden, yakni dengan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau pinjaman bank.

Dia sebutkan bahwa meski Surabaya dianggap memiliki fiskal yang kuat, tetapi bantuan dari pemerintah pusat sedikit. Maka opsi lain yang menjadi pertimbangannya adalah investasi.

"Kita (Surabaya) dianggap fiskal kuat, bantuan itu dikit, maka harus pandai melakukan inovasi seperti yang disampaikan menteri (keuangan). Apakah menggunakan KPBU atau bank. Kalau KPBU dengan investor dibayarnya per tahun atau dengan bank silakan," katanya.




(dpe/iwd)


Hide Ads