Kecelakaan tragis terjadi di perlintasan kereta api (KA) Dusun Krajan Barat, Desa Branggahan, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Seorang pengendara motor meninggal dunia di tempat dengan kondisi mengenaskan setelah tertabrak KA Selasa (4/3/2025) dini hari.
Pemotor Honda BeAT nopol AG 4651 AAR yang MHH. Korban meninggal dunia di TKP. Korban merupakan warga Desa Bobang Kecamatan Semen Kabupaten Kediri.
"Korban 1 Orang Pengendara Sepeda motor Honda Beat AG 4651 AAR Sdr MHH meninggal dunia di TKP," kata Kasatlantas Polres Kediri AKP I Made Jata Wiranegara kepada detikJatim, Selasa (4/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, jelas dia, korban berjalan dari arah timur ke barat hendak menyeberang, sedangkan KA Dhoho Jurusan Surabaya Blitar melintas dari arah utara ke selatan (Kediri-Blitar).
Tiba di TKP, diduga pemotor tidak memperhatikan KA dari arah utara dan akhirnya tersambar KA Dhoho jurusan Surabaya-Blitar (410). Karena sempat terseret, stang motor bengkok.
Dia menambahkan peristiwa kecelakaan itu terjadi Senin 3 Maret 2025, sekitar pukul 21.30 WIB di perlintasan sebidang tanpa palang pintu masuk Desa Branggahan Kecamatan Ngadiluwih.
Atas kejadian ini, pihaknya mengimbau masyarakat berhati-hati di Jalan untuk selalu menaati peraturan lalu lintas dan mengutamakan keselamatan.
"Saya mengimbau agar pengguna jalan waspda dan berhati hati, apalagi saat melintas di perlitasqn kereta api tanpa palang pintu, selalu tengok kanan dan kiri sebelum melintas," jelasnya.
Sebelumnya, Ahmad Husain, Ketua RT 01 RW 02 Dusun Krajan Barat mengungkapkan terdengar suara benturan keras.
"Sebelum kejadian tenang-tenang saja, tahu-tahunya itu kereta datang dan sepeda motor sudah ada di tengah-tengah perlintasan menghadap ke arah utara," ujarnya, Selasa (4/3/2025).
Saat kejadian, kondisi sekitar perlintasan sepi tanpa saksi mata yang melihat secara langsung bagaimana korban bisa berada di tengah rel. Namun, suara benturan yang keras membuat warga keluar rumah dan bergegas ke lokasi.
Setelah kecelakaan, kereta api sempat berhenti dan masinis turun untuk memeriksa keadaan. Awalnya, mereka mencari keberadaan pengendara, tetapi tidak menemukannya di lokasi awal tabrakan. Karena tidak bisa mengevakuasi sepeda motor yang terjepit di bawah kereta, masinis memundurkan kereta sedikit agar kendaraan bisa dipinggirkan, sebelum melanjutkan perjalanan.
Warga setempat turut melakukan pencarian bagian tubuh korban yang terseret cukup jauh dari lokasi kejadian.
"Korban dicari sama warga sini secara gotong royong. Itu menyeret mulai lokasi kejadian sampai terakhir ditemukan korban dengan jarak sekitar 200 meter," jelasnya.
Bagian tubuh korban ditemukan dalam kondisi terpisah. Yang pertama kali ditemukan adalah bagian badan dalam posisi tengkurap, kemudian disusul bagian tubuh lainnya.
"Kondisi sepeda motor korban rusak. Tadi sudah dibawa pihak kepolisian," tambahnya.
(hil/fat)