.webp)
Sungai Bengawan Solo siaga merah. Debit air Sungai Bengawan Solo menunjukkan angka 14.11 peilschaal di papan ukur Taman Bengawan Solo Bojonegoro. Angka ini merupakan siaga merah dengan tren debit air naik karena curah hujan sangat tinggi mulai di wilayah hulu hingga hilir.
Naiknya ketinggian banjir ini terjadi mulai pukul 11.00 WIB, Sabtu (1/3/2025). Sebanyak 271 kepala keluarga (KK) terisolir di Desa Kalisari, Lebaksari dan Tanggungan, Kadungrejo, terendam banjir. Padahal, Jumat (28/2/2025) banjir sempat surut.
Kepala Desa Kalirejo, Chotibul Umam menuturkan air kembali tinggi menggenangi pemukiman warga di desanya saat puasa ramadan hari pertama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tinggi air yang kemarin sudah mulai surut kini kembali naik berkisar di ketinggian 50 cm hingga 1 meter di jalan desa hingga warga kembali terisolasi.
"Tinggi genangan 50 cm sampai 100 cm. Saat ini rata-rata naik 5 cm air di jalan jalan desa kami, terutama di Mojopencol. Dan alhamdulillah tetep menjalankan puasa ini," tutur Chotibul Umam saat dikonfirmasi.
Dia menambahkan, wilayah desanya merupakan daerah paling rendah datarannya. Sehingga saat terjadi luapan Sungai Bengawan Solo pasti paling lama dan paling tinggi genangan airnya.
"Desa Kalisari paling terakhir surutnya, karena dataran rendah. Untuk di Dusun Mojopencol di seberang Bengawan Solo ada ada 271 kepala keluarga (KK) yang terisolir," tambahnya.
Sementara bantuan sebanyak 270 paket dari BPBD Bojonegoro telah tiba di desa setempat. Namun belum bisa dibagikan semua, karena terkendala akses jalan yang masih banjir.
"Alhamdulillah bantuan kemarin sore tiba sebagian sudah kami bagi ke warga dan sebagian belum karena kesulitan aksesnya," tandasnya.
(dpe/fat)
