Petani Bojonegoro yang Terseret Banjir Bandang Ditemukan Meninggal

Petani Bojonegoro yang Terseret Banjir Bandang Ditemukan Meninggal

Ainur Rofiq - detikJatim
Sabtu, 01 Mar 2025 09:15 WIB
Evakuasi jenazah petani Bdi Bojonegoro yang hilang terseret banjir bandang.
Evakuasi jenazah petani Bdi Bojonegoro yang hilang terseret banjir bandang. Foto: Istimewa
Bojonegoro -

Pria bernama Jamiran (50), yang terseret arus Sungai Jepang saat terjadi banjir bandang pada Kamis (26/2/2025) lalu, ditemukan meninggal dunia. Jasad petani asal Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro itu ditemukan mengapung di muara Kali Dogol pada Sabtu dini hari.

Penemuan jasad Jamiran berawal dari informasi dari pihak desa yang melihat ada mayat mengapung di muara sungai menuju arah Bengawan Solo. Petugas BPBD Bojonegoro dan tim SAR gabungan langsung bergerak menuju lokasi penemuan mayat.

Komandan tim SAR gabungan BPBD Bojonegoro Aiptu Suyanto menuturkan, mayat yang ditemukan itu diketahui Jamiran, korban terseret arus air banjir bandang saat melintas Sungai Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, ini telah kami evakuasi jenazah korban Jamiran. Ditemukan dalam kondisi meninggal mengapung, tengkurap dengan masih pakai baju biru. Jasad korban ditemukan di muara aliran kali Dogol dan Bengawan solo yang berjarak 6,5 kilometer dari titik lokasi kejadian," kata Aiptu Suyanto, Sabtu pagi.

Setelah berhasil dievakuasi tim SAR BPBD Bojonegoro, jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Padangan untuk divisum. Kemudian jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Jamiran dilaporkan hilang terseret banjir bandang pada Rabu (26/2/2025). Tim SAR telah melakukan pencarian korban dengan menyusuri Kali Jepang dengan berjalan kaki karena sulitnya medan dan banyaknya semak, sehingga tidak bisa menggunakan perahu karet.

Pencarian pun diperluas hingga masuk ke Kali Dogol menggunakan dua perahu karet. Sayangnya, setelah tiga hari dilakukan penyisiran, korban belum juga ditemukan. Hingga akhirnya, jenazah korban ditemukan pada Sabtu dini hari tadi, menjelang sahur.

Dari keterangan dari pemdes setempat, korban Jamiran berangkat dari rumah ke sawah pada Rabu lalu sekitar pukul 07.00 WIB. Akses menuju ke sawah harus melalui Sungai Jepang.

Hingga siang hari, sekitar pukul 11.00 WIB, korban tidak kunjung pulang. Lalu, keluarga dibantu masyarakat mencari korban di sekitar sungai, namun hanya ditemukan alat semprot yang dibawa ke sawah sudah tersangkut di semak pinggir sungai.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads