Pupuk Indonesia Ajak Petani Lamongan Memupuk Gunakan Drone

Pupuk Indonesia Ajak Petani Lamongan Memupuk Gunakan Drone

Eko Sudjarwo - detikJatim
Jumat, 28 Feb 2025 20:55 WIB
Pemupukan dengan drone di Lamongan hasil kerja sama Pemkab Lamongan dengan Pupuk Indonesia.
Pemupukan dengan drone di Lamongan hasil kerja sama Pemkab Lamongan dengan Pupuk Indonesia (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Menjadi salah satu lumbung pangan produksi padi nomor 1 di Provinsi Jawa Timur, Lamongan terus memperkuat produksi padi dengan melibatkan kemajuan teknologi di bidang pertanian. Salah satunya adalah penebaran pupuk menggunakan drone.

Kepala Dinas Kominfo Lamongan, Sugeng Widodo menuturkan Pupuk Indonesia telah mengenalkan penggunaan teknologi untuk bidang pertanian di Lamongan. Salah satu yang sudah dikenalkan di Lamongan sejak 2021, kata Sugeng, adalah penggunaan drone untuk pemupukan.

"Kami melibatkan kemajuan dan kecanggihan teknologi yang ada di bidang pertanian. Dengan alasan akan lebih efektif karena dalam hal waktu pengerjaan kegiatan bertani jauh lebih cepat dengan menggunakan drone," kata Sugeng Widodo kepada detikJatim, Jumat (28/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pupuk Indonesia bersama anggota holdingnya, kata Sugeng, menyosialisasikan penyemprotan pupuk organik cair Phonska OCA dengan menggunakan teknologi drone sejak 2021.

Pada saat sosialisasi Phonska OCA di Lamongan itu, kata Sugeng, sekaligus dilakukan demonstrasi pengaplikasian pupuk cair menggunakan teknologi pertanian berupa drone.

ADVERTISEMENT

"Untuk drone ini dengan penggunaan 1 baterai, dia bisa menyemprot 1 sampai 1,5 hektaree. Kalau kapasitas tangkinya bisa sampai 15 liter. Nah 15 liter itu tadi bisa menggunakan kurang lebih 15 sampai 20 tutup botol Phonska OCA," tutur Sugeng.

Sugeng menyebutkan penggunaan drone untuk penyemprotan pupuk sangat efektif jika dibandingkan menggunakan tenaga manusia. Selain itu, keberadaan drone pertanian juga dapat menjadi solusi atas sulitnya regenerasi petani.

Pemupukan dengan drone di Lamongan hasil kerja sama Pemkab Lamongan dengan Pupuk Indonesia.Pemupukan dengan drone di Lamongan hasil kerja sama Pemkab Lamongan dengan Pupuk Indonesia. (Foto: Istimewa)

"Jadi sangat efisien sekali waktu yang dibutuhkan, mungkin dengan teknologi yang baru ini bisa memudahkan dalam hal pengaplikasian, termasuk juga meningkatkan minat petani muda untuk terjun di dunia pertanian," katanya.

Pengaplikasian pupuk cair organik ini tidak hanya memakai drone melainkan juga bisa dengan alat semprot manual maupun alat semprot elektrik yang biasa digunakan petani. Keberadaan pupuk cair organik Phonska OCA disambut baik Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Lamongan.

"Kami sangat berterima kasih dengan inovasi teknologi baru ini, karena ini akan mempermudah dan juga dalam rangka pupuk organik ini khususnya, yang kemarin itu masih jarang sekali orang menggunakannya. Dengan teknologi ini, harapan kami petani bisa dengan mudah melaksanakan, karena pupuk ini akan lebih mudah terserap oleh tanaman," jelasnya.

Pelibatan teknologi dalam pertanian diyakini lebih efektif. Efektif dalam pengerjaan sekaligus biaya produksi padi. Dalam hal waktu pengerjaan kegiatan bertani jauh lebih cepat, menggunakan drone untuk menyebarkan pestisida untuk penyakit blas hanya membutuhkan waktu 15 menit pada lahan 1 hektare.

"Begitupun dengan banyaknya pestisida atau biayanya, yang biasanya secara manual menghabiskan 40 Liter untuk 1 hektare, dengan teknologi ini hanya menghabiskan 10 Liter pestisida," tutur Sugeng.

Sugeng juga membeberkan landasan penggunaan teknologi dalam bidang pertanian ialah sebagai upaya penerapan revolusi pertanian.

"Memasuki era baru yang penuh dengan kemajuan teknologi. Kita sebagai pemerhati dan pelaku bidang pertanian harus turut serta menerapkan, hal tersebut sebagai mengikuti revolusi perkembangan pertanian, dari situ kita dapat membedakan bertani dalam setiap kurun waktu," terangnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads