Operasi Pekat di Sidoarjo Jelang Ramadan, 7 PSK Terciduk

Operasi Pekat di Sidoarjo Jelang Ramadan, 7 PSK Terciduk

Suparno - detikJatim
Kamis, 27 Feb 2025 16:09 WIB
Operasi pekat di SIdoarjo
Operasi pekat di SIdoarjo (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Satpol PP Sidoarjo dan Jatim menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat) jelang Ramadan. Hasilnya sejumlah pekerja seks komersial dan pejudi.

Operasi pekat digelar di Kecamatan Krembung, Kamis (27/2) Kamis (27/2). Operasi ini menyasar praktik prostitusi, peredaran minuman keras (miras), serta perjudian dalam rangka menjaga ketertiban menjelang bulan Ramadan.

Kepala Satpol PP Sidoarjo, Yani Setiawan, mengatakan bahwa operasi ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang lebih kondusif bagi masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menjelang Ramadan, kami intensifkan operasi pekat agar masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan aman. Hari ini kami menyasar Kecamatan Krembung untuk menindak praktik prostitusi dan peredaran miras. Alhamdulillah, operasi berlangsung lancar meskipun ada beberapa yang mencoba melarikan diri," kata Yani, Kamis (27/2/2025).

Dalam operasi tersebut, petugas mengamankan tujuh pekerja seks komersial (PSK) yang selanjutnya akan dikirim ke Liponsos untuk mendapatkan pembinaan. Selain itu, tiga orang pejudi dan seorang pedagang miras juga diamankan untuk diberikan edukasi dan pembinaan lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

Sebanyak 95 personel Satpol PP dikerahkan dalam operasi ini, didukung oleh 50 personel gabungan dari TNI dan Polri. Saat penertiban berlangsung, beberapa orang sempat melarikan diri ke area persawahan dan kebun tebu, namun akhirnya berhasil diamankan setelah dilakukan pengejaran.

Yani menegaskan bahwa selama bulan Ramadan, operasi serupa akan terus dilakukan untuk memastikan kondisi tetap aman dan nyaman bagi masyarakat.

"Kami akan terus melakukan operasi pekat selama Ramadan, termasuk penertiban terhadap tempat hiburan umum sesuai Surat Edaran (SE) Bupati Sidoarjo. Semua bentuk hiburan umum harus ditutup selama bulan puasa," tegasnya.

Saat ini, pihak Satpol PP masih melakukan pendataan terhadap para pelanggar untuk mengetahui asal domisili mereka.

"Kami masih memetakan berapa orang yang berasal dari Sidoarjo dan berapa yang dari Mojokerto, mengingat Kecamatan Krembung berbatasan langsung dengan Kabupaten Mojokerto," tambahnya.

Operasi ini mendapat respons positif dari masyarakat setempat. Beberapa warga mengapresiasi langkah Satpol PP dan berharap kegiatan serupa dilakukan secara rutin, tidak hanya menjelang Ramadan tetapi juga dalam keseharian.

Untuk memastikan ketertiban selama bulan puasa, Satpol PP Sidoarjo juga akan mengintensifkan patroli di berbagai titik rawan, termasuk lokasi yang diduga menjadi tempat prostitusi terselubung, peredaran miras, dan perjudian.

Selain itu, pengawasan terhadap tempat hiburan malam juga akan diperketat untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan yang telah ditetapkan.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads