Dunia sepak bola Indonesia berduka. Bejo Sugiantoro, legenda Timnas Indonesia dan Persebaya Surabaya, meninggal dunia usai bermain sepak bola di Lapangan SIER Surabaya.
Kabar kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi pencinta sepak bola Tanah Air, terutama para suporter yang pernah menyaksikan aksinya di lapangan hijau.
Bejo yang kini menjadi pelatih Deltras FC sempat bermain penuh di babak pertama. Namun, di awal babak kedua, ia tiba-tiba jatuh di lapangan dan akhirnya mengembuskan napas terakhir di RS Royal Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta terkait meninggalnya Bejo Sugiantoro:
1. Jatuh di Lapangan Saat Bermain Bola
Bejo Sugiantoro bermain bersama Rosita FC dalam laga internal sebelum memasuki bulan puasa. Di babak pertama, ia masih bermain seperti biasa, tetapi di awal babak kedua, ia tiba-tiba jatuh di lapangan.
"Babak pertama ya main seperti biasa. Babak pertama main sampai akhir. Namun mulai babak kedua, belum satu menit, beliau kemudian jatuh sendiri di lapangan dan kemudian dibantu sama teman-teman," ujar Nugroho Mardianto, rekan Bejo di Rosita FC.
2. Sempat Diberi Pertolongan di Lapangan
Setelah jatuh, Bejo langsung mendapat pertolongan dari rekan-rekan setimnya. Ia diberikan oksigen dan dilakukan berbagai upaya agar kembali sadar.
"Orang-orang pada ngumpul semua. Beliau juga dikasih oksigen cukup lama. Tangannya sempat dipukul-pukul. Lidahnya juga sempat ditarik. Kemudian beliau sempat sadar, dan dibawa masuk ke mobil ambulans," kata Nugroho.
3. Meninggal di Rumah Sakit
Setelah mendapat pertolongan pertama di lapangan, Bejo dilarikan ke RS Royal Surabaya. Namun, nyawanya tak tertolong.
"Meninggalnya di rumah sakit. Ini tadi dapat kabar dari grup, dan mau takziah ke rumahnya," ungkap Nugroho.
4. Penyebab Meninggalnya Diduga Serangan Jantung
CEO Deltras FC Amir Burhanuddin menyebut, Bejo Sugiantoro meninggal dunia akibat serangan jantung.
"17.20 WIB dinyatakan meninggal sama dokter. (Dugaannya) serangan jantung," ujar Amir.
5. Jenazah Disambut Tangis Histeris di Rumah Duka
Jenazah Bejo tiba di rumah duka di Taman Pondok Jati, Sidoarjo, sekitar pukul 19.15 WIB. Kedatangannya disambut tangis histeris dari keluarga dan kerabat dekat.
Salah satu anaknya, Rahmat Irianto, yang juga pemain Persib Bandung, tampak ikut menjemput jenazah sang ayah sambil menggunakan kruk.
Kepergian Bejo Sugiantoro menjadi kehilangan besar bagi dunia sepak bola Indonesia. Namanya akan selalu dikenang sebagai salah satu bek terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
(irb/hil)