Kabar duka datang dari dunia sepak bola. Legenda sepak bola Indonesia Bejo Sugiantor meninggal dunia. Bejo meninggal usai bermain sepak bola di Lapangan SIER Surabaya.
Bejo awalnya bermain sepakbola bersama tim Rosita FC. Rosita FC merupakan tim yang diisi beberapa mantan pemain sepakbola profesional.
"Ceritanya itu Rosita FC menggelar latihan terakhir sebelum bulan puasa. Ini pertandingan tim Rosita melawan Rosita sendiri. Ada Coach Bejo Sugiantoro, Anang Ma'ruf," ujar Nugroho Mardianto (41) salah satu pemain yang ikut bermain di tim Rosita FC saat dihubungi detikJatim, Selasa (25/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih Deltras FC itu sempat bermain penuh pada babak pertama. Namun saat babak kedua dimulai, Bejo tiba-tiba jatuh di lapangan.
"Babak pertama ya main seperti biasa. Babak pertama main sampai akhir. Namun mulai babak kedua, belum satu menit, beliau kemudian jatuh sendiri di lapangan dan kemudian dibantu sama teman-teman," lanjutnya.
Orang-orang lantas memberikan pertolongan kepada Bejo. Mantan pemain Timnas Indonesia itu juga diberi oksigen.
"Orang-orang pada ngumpul semua. Beliau juga dikasih oksigen cukup lama. Tangannya sempat dipukul-pukul. Lidahnya juga sempat ditarik. Kemudian beliau sempat sadar, dan dibawa masuk ke mobil ambulans," terang Nugroho.
Nugroho menyebut, kondisi legenda Persebaya itu memang sempat pucat saat mendapatkan pertolongan di lapangan. Namun kondisinya tampak lebih baik usai mendapatkan pertolongan oksigen. Bejo kemudian dibawa ke RS Royal Surabaya.
"Meninggalnya di rumah sakit. Ini tadi dapat kabar dari grup, dan mau takziah ke rumahnya," pungkasnya.
CEO Deltras FC Amir Burhanuddin mengatakan pemain kelahiran tahun 1977 itu meninggal dunia karena serangan jantung.
"17.20 WIB dinyatakan meninggal sama dokter. (Dugaannya) serangan jantung," ujar Amir.
Jenazah Bejo Sugiantoro disambut tangis histeris setiba di rumah duka. Pantauan detikJatim jenazah almarhum tiba di rumah duka Taman Pondok Jati, Blok AN No 3 RT 26 RW 05 Geluran, Taman, Sidoarjo sekitar pukul 19.15 WIB.
Kedatangan jenazah almarhum disambut tangis histeris keluarga. Salah satu anaknya yang juga pemain Persib Bandung Rahmat Irianto dengan menggunakan kruk kaki tampak ikut menjemput jenazah ayahnya dari ambulans.
Sejumlah warga dan tetangga juga tampak langsung mendirikan tenda duka karena kondisi cuaca sedang hujan. Ada dua buah tenda yang didirikan oleh warga.
(abq/iwd)