Intensitas hujan tinggi yang terjadi Senin (24/2/2025) membuat beberapa kawasan di Sidoarjo dan Surabaya banjir. Bahkan Sungai Brantas turut meluap.
Penambang sungai pun memilih menutup layanan dan tidak berani menyeberang ke tujuan. Mereka mengimbau pengguna jalan memilih lewat jalan darat.
Dampaknya, jalur Sepanjang Sidoarjo-Karangpilang Surabaya padat lantaran pemotor memilih jalur darat. Kepadatan ini terjadi sejak pukul 06.00 WIB. Bahkan pukul 08.30 WIB, kepadatan belum berakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tambangan tutup kabeh, kali e banjir. Mangkane ga gelem nyebrangno (Semua tambangan tutup, karena sungainya banjir. Makanya penambang tidak mau menyeberangkan," kata Margono (35), salah satu karyawan yang bekerja di kawasan Driyorejo.
Hal senada diungkapkan Rini (30). Dia mengaku terpaksa memutar lebih jauh karena tambangan tutup.
"Kali e banjir ga onok sing gelem nyebrangno, wedi kelem (Sungainya banjir. Tidak ada yang mau menyeberangkan, takut tenggelam)," jelasnya.
Hingga pukul 09.30 WIB, jalur Sepanjang-Karangpilang masih padat.
(irb/fat)