.webp)
Buaya sepanjang 1,5 meter tertangkap warga di Sungai Grindulu, Pacitan akhirnya dibawa ke tempat penangkaran di Kota Batu. Ini setelah rangkaian upaya dramatis mengevakuasi binatang reptil tersebut.
Pihak Damkar mengatakan begitu mendapat laporan, personel yang ada langsung menuju lokasi mengamankan binatang predator tersebut. Petugas pun memerlukan langkah khusus untuk memastikan hewan tersebut tidak meronta.
"Ini kita sudah berangkat ke Batu untuk menyerahkan buaya ke tempat penangkaran," kata Sugino, Kasi Operasional Damkar Pacitan saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (22/2/2025) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, lanjut Sugino, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan di tingkat provinsi. Sesuai petunjuk Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) wilayah Jawa Timur di Sidoarjo, buaya tersebut kemudian dibawa ke tempat penangkaran di Kota Batu.
 Buaya di Pacitan dievakuasi ke tempat penangkaran Kota Batu/ Foto: Istimewa |
"Sesuai UU no 32 tahun 2024 penanganan buaya merupakan kewenangan Kementerian Kelautan dan Perikanan," imbuh Sugino.
Sejak awal ditemukan, upaya menaklukkan si buaya memang tak mudah. Warga yang tanpa sengaja menangkapnya harus menerapkan cara khusus agar binatang karnivora itu tidak melawan.
"Buaya itu dikasih papan (di atasnya), langsung didudukin, dipijak papan itu. Akhirnya si buaya itu diam, ditangkap dan dibawa pulang," terang Sahudi, Kepala Desa Kembang.
Buaya yang diyakini jenis Muara itu, lanjut Sahudi sempat jadi tontonan warga selama beberapa waktu sebelum dibawa ke Mako Damkar. Keberadaan binatang predator tersebut sempat menjadi objek foto bagi masyarakat sekitar yang berdatangan.
"Kalau sepemahaman kita buaya jenis Muara, yang mulutnya panjang itu. Memang sangat berbahaya," tambah Sahudi.
(hil/fat)
