Komunitas skate di Kota Batu mengeluhkan skate park di Taman Hutan Kota Bondas yang tidak layak digunakan bahkan berpotensi membahayakan pengguna. Keluhan itu direspons Pemkot Batu.
Pemkot Batu berencana melakukan perombakan atau revitalisasi pada taman dan skate park di taman Hutan Kota Bondas. Rencana revitalisasi tersebut akan dilakukan pada 2025 ini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu Dian Fachroni mengatakan bahwa revitalisasi skate park akan dilaksanakan pada 2025. Dalam pelaksanaanya DLH akan melibatkan pihak komunitas skate di Kota Batu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami rencanakan penataan aset taman di Kota Batu tematik. Salah satunya terkait Bondas masih dalam tahap perencanaan," kata Dian saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (21/2/2025).
"Karena usernya di taman Bondas tidak hanya DLH tapi juga komunitas, jadi pasti kami libatkan dalam koordinasi perencanaan. Termasuk, selama ini ada skate park tapi tidak standar. Jadi kami libatkan komunitas," sambungnya.
Dian menargetkan perencanaan revitalisasi taman Hutan Kota Bondas akan selesai pada triwulan pertama. Kemudian akan dilanjutkan dengan pelaksanaan pembangunan secara fisik.
"Tahun ini secara simultan terkait perencanaan dan pelaksanaan fisiknya. Tapi karena perencanaan belum ada, kami laksanakan triwulan pertama. 60 hari kalender kami rencanakan," terangnya.
Khusus untuk revitalisasi Taman Hutan Bodas, Pemkot Batu menganggarkan biaya sebesar kurang lebih Rp 200 juta.
Ketua Komunitas Batuskate Vinsensius Yuangga Prasetia menyebut belum tahu dan belum dapat kabar dari Pemkot soal rencana revitalisasi skate park. Kendati demikian, dia berharap dalam pelaksanaannya bisa melibatkan pihak komunitas.
"Semoga aja revitalisasi bisa melibatkan kami seutuhnya kepada komunitas sehingga kami dapat mengelola skate park sebagai hal positif bagi anak muda apalagi kami di kota pariwisata yang tentu mampu menggait tamu luar kota dengan fasilitas skate yang tidak kalah dengan kota lainnya," terang Angga.
Ia pun menambahkan, apabila memang anggaran tidak cukup untuk memperbaiki skate park tersebut, pihaknya mengajukan permintaan untuk memberikan lokasi khusus yang bisa digunakan bermain skate.
"Kami juga tidak muluk-muluk harus skate park. Ketika anggaran tidak ada, kami cukup diberi space tempat rata untuk bermain skate. Soal alat nanti kami bisa iuran untuk membuatnya sendiri," imbuh Angga.
(dpe/iwd)