Massa aksi yang tergabung dalam Arek Gerak dan Aliansi Masyarakat Sipil Surabaya dan Jawa Timur bakar ban di depan DPRD Jatim sambil membacakan puisi yang berjudul 'Taek'. Massa yang terdiri dari ratusan mahasiswa kompak menggunakan pakaian serba hitam.
Salah satu seorang orator bersiap akan membacakan puisi. Namun ia membacakan puisi sambil menyalakan api yang disulutkan ke ban yang telah dikucuri bensin.
"Aku mau membacakan puisi yang baru tak tulis tadi pagi, judule 'Taek'," kata salah satu orator yang membacakan puisi di depan DPRD Jatim, Jumat (21/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ada empat ban bekas yang ditumpuk dan dibakar. Api itu dibiarkan menyala hingga mati dengan sendirinya.
Bahkan ketika anggota DPRD Jatim dari Fraksi PDIP Yordan Batara Goa dan Fuad Bernadi datang, asap dari abu ban yang dibakar itu masih mengepul dan membumbung tinggi.
Sebelum dan sesudah ditemui anggota DPRD Jatim, massa aksi saling bergantian berorasi. Mereka menyampaikan kekecewaan atas apa yang terjadi di tanah air.
Kini, pukul 15.17 WIB hujan mengguyur kawasan DPRD Jatim tapi mereka terus orasi. Namun hujan semakin deras, massa meminta berteduh ke dalam gedung, namun tak ada yang menjawab boleh atau tidak.
![]() |
"Boleh tidak kami berteduh di dalam gedung?" Teriak salah satu massa.
Sebelumnya, puluhan massa berasal dari berbagai kalangan mendatangi gedung DPRD Jatim Jalan Indrapura. Mereka berasal dari masyarakat, akademisi, mahasiswa yang tergabung dalam 'Arek Gerak dan Aliansi Masyarakat Sipil Surabaya dan Jawa Timur.'
Massa aksi 'Indonesia Gelap' mulai mendatangi kantor DPRD Jatim mulai pukul 10.15 WIB. Selain orasi juga menampilkan aksi teatrikal menggambarkan kondisi tanah air saat ini.
Dari pantauan detikJatim, massa melakukan orasi dengan menyampaikan 4 tuntutan. Mereka menuntut mengesahkan RUU pro rakyat, tolak UU anti rakyat, evaluasi kebijakan yang merugikan rakyat dan batalkan keberpihakan yang membahayakan demokrasi.
(abq/iwd)