Bukan 5 orang, ternyata hanya ada 2 mahasiswa yang sempat diamankan polisi saat terjadi ricuh di tengah demo di DPRD Jatim. Keduanya pun saat ini sudah dibebaskan.
Presiden BEM Unair, Aulia Thaariq Akbar yang memastikan itu. Dia juga menyampaikan klarifikasi bahwa ternyata tidak ada mahasiswa Unair yang diamankan oleh polisi saat kericuhan terjadi.
"Sejauh ini infonya 2. Info terakhir sudah dikeluarkan. Mahasiswa Unesa dan Uinsa (dibawa polisi), tapi sudah dikeluarkan. Unair aman ternyata," kata Atta saat dihubungi detikJatim, Senin (17/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa sempat bertahan di DPRD Jatim karena menduga ada 5 orang teman mereka yang masih diamankan oleh polisi di dalam Gedung DPRD Jatim.
Atta saat itu menyebutkan ada sejumlah mahasiswa yang dibawa aparat kepolisian masuk ke dalam Gedung DPRD Jatim dan belum kembali ke barisan sehingga mereka menunggu di sana.
"Uinsa 1 (Mahasiswa yang dibawa polisi), total ada 5, gabungan (dari beberapa kampus)," kata Atta saat ditemui detikJatim.
Lebih detail Atta menjelaskan, ke-5 mahasiswa yang dibawa polisi itu salah satunya berasal dari UINSA, kemudian 1 orang dari Unair, dan 3 orang mahasiswa Unesa.
Perwakilan beberapa kampus menanyakan hal ini kepada pihak polisi. Namun mahasiswa tidak mendapat jawaban apapun dari kepolisian.
"Kami menegosiasi dengan baik-baik tapi polisi tidak mau bahkan terkesan mereka tidak mau mendengarkan kami. Sampai sekarang kami masih bertahan demi kawan-kawan kami yang diambil tadi," jelasnya.
Kabag Ops Polrestabes Surabaya AKBP Wibowo menegaskan bahwa tidak ada mahasiswa yang ditangkap polisi.
"Nggak ada. Saya tegaskan tidak ada yang diamankan. Semuanya dari mahasiswa boleh dikonfirmasi apa yang tadi disampaikan isu yang menurut mereka diamankan dan sebagainya. Saya pastikan nggak ada," kata Wibowo.
(dpe/fat)