Suasana Tegang di DPRD Jatim Usai Gagal Telepon Seskab Mayor Teddy

Suasana Tegang di DPRD Jatim Usai Gagal Telepon Seskab Mayor Teddy

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 17 Feb 2025 16:10 WIB
Ribuan Mahasiswa Surabaya Geruduk DPRD Jatim Tolak Efisiensi Pendidikan
Situasi tegang di DPRD Jatim saat tuntutan mahasiswa tolak efisiensi pendidikan belum terpenuhi (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Situasi di DPRD Jatim tegang. Mahasiswa mulai merusak pagar kawat dan berupaya merangsek masuk setelah mereka gagal terhubung langsung dengan Sekretaris Kabinet Merah Putih Mayor Teddy melalui ponsel Ketua DPRD Jatim Musyafak Rouf.

Pantauan detikJatim, massa mahasiswa dari berbagai kampus di Surabaya itu telah melewati batas pagar berduri. Pagar itu sudah diinjak rata dan mulai merangsek maju agar bisa masuk ke DPRD Jatim.

Mereka mendesak masuk karena Ketua DPRD Jatim dianggap belum tuntas mengenai kesepakatan soal tuntutan bersama termasuk belum tuntas menelepon pejabat tinggi untuk menyampaikan langsung aspirasi mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi meminta mahasiswa mundur namun mahasiswa tidak menggubrisnya. Mereka kembali melempar botol air mineral ke arah DPRD Jatim. Bukan cuma botol, mahasiswa juga mula melemparkan kayu.

"Kawan-kawan, kondusif kawan-kawan. Setop melemparkan botol atau kayu. Kawan-kawan saya minta kondusif!" Demikian seru orator berupaya menenangkan massa, Senin (17/2/2025).

ADVERTISEMENT

Demi mengantisipasi situasi yang tidak terkendali, polisi mulai menyiapkan mobil water canon. Mobil penghalau massa itu mulai disiagakan bila massa mahasiswa mulai tidak bisa dikendalikan.

Sebelumnya, Ketua DPRD Jatim Musyafak Rouf tiba dari Jombang untuk menemui mahasiswa di depan Gedung DPRD Jatim. Sekitar pukul 14.45 WIB Musyafak tiba di Gedung DPRD Jatim menemui ribuan mahasiswa itu dari balik pagar kawat. Tetapi mahasiswa tidak ingin berdiskusi terhalang kawat.

Musyafak pun naik ke atas mobil komando dan sempat menandatangani tuntutan bersama. Dia juga sempat memenuhi permintaan mahasiswa untuk menelepon presiden, Ketua DPR RI, atau Sekretaris Kabinet Merah Putih.

Didampingi Sekretaris DPRD Jatim Ali Kuncoro, Musyafak menelepon mayor Teddy di hadapan orator dan sejumlah koordinator lapangan massa aksi mahasiswa dari berbagai kampus di Surabaya.

Setelah menunggu beberapa waktu, orator yang memegang ponsel milik Musyafak menunjukkan kepada massa bahwa ternyata sambungan telepon dari ponsel Musyafak ditolak oleh Mayor Teddy.

"Sayangnya Mayor Teddy menolak panggilan ini, kawan-kawan," ujar orator pada Senin (17/2/2025) sore diikuti riuh rendah suara 'huu' menandakan kekecewaan massa.

Sang orator kembali meminta agar Musyafak maupun Ali Kuncoro untuk kembali menghubungi Mayor Teddy atau Puan Maharani. Namun Ali Kuncoro dan Musyafak menolak dan memilih turun dari mobil komando.

Saat mereka berjalan kembali masuk ke Gedung DPRD Jatim menembus kerumunan massa itulah mahasiswa sempat berupaya mengadang mereka. Situasi kembali memanas. Sejumlah mahasiswa mulai melemparkan botol berisi air mineral ke arah Ali Kuncoro maupun Musyafak Rouf.




(dpe/fat)


Hide Ads