.webp)
Sejumlah warga Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari, Trenggalek, menanam pohon pisang di ruas jalan kabupaten. Mereka kesal karena kerusakan yang terjadi bertahun-tahun tidak kunjung diperbaiki oleh pemerintah.
Salah seorang warga Wonoanti, Imam Z mengatakan, aksi warga tersebut dilakukan sejak dua hari terakhir. Sejumlah pohon pisang ditanam pada lubang jalan di jalur utama Ngetal-Gandusari.
"Kerusakan ini sudah lama tapi sampai saat ini belum tersentuh perbaikan. Kondisi paling parah itu sejak 2022," kata Imam, Senin (17/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, lubang dan kerusakan tersebar secara sporadis di ruas jalan milik kabupaten sepanjang 4-5 kilometer. Kedalaman lubang jalan bervariasi, antara 5-15 sentimeter.
"Ini sering kali mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, setidaknya dua hari sekali pasti ada yang jatuh," jelasnya.
Kondisi ini membuat kesal warga sekitarnya, sebab selain mengganggu akses transportasi warga juga membahayakan pengguna jalan lainnya.
Untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan, warga akhirnya turun tangan dengan menanami lubang jalan dengan pohon pisang. "Kami hanya ingin agar tidak ada kecelakaan lagi di sini," ujarnya.
Imam menambahkan, kerusakan jalan tersebut telah diketahui oleh pemerintah daerah. Namun, pihaknya heran karena sampai sampai belum ada upaya perbaikan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Trenggalek.
"Bahkan karena kasihan melihat banyak pengendara yang jatuh, kami sudah sering melakukan penambalan secara swadaya," jelas Imam.
Pihaknya berharap Pemkab Trenggalek segera turun tangan untuk melakukan upaya perbaikan jalur utama Ngetal-Gandusari, sehingga akses perekonomian warga kembali lancar dan tidak menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
(hil/fat)
