Gigi berlubang yang dibiarkan tanpa penanganan bisa berakibat fatal, bahkan menyebabkan infeksi serius yang menyebar ke organ tubuh lain dan berpotensi berujung pada kematian. Dokter gigi ahli mengingatkan pentingnya pemeriksaan rutin dan perawatan gigi agar terhindar dari risiko komplikasi berbahaya.
Masalah gigi berlubang yang dibiarkan begitu saja bisa berakibat fatal. Anggota Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Dr. Paulus Januar, drg, MSi, CMC menjelaskan, gigi berlubang yang tidak segera ditangani dapat memicu infeksi hingga menimbulkan abses.
Abses merupakan penumpukan nanah yang terjadi akibat infeksi pada gigi berlubang. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri-bakteri penghuni mulut, seperti streptokokus, stafilokokus, aktinomises, dan bakteri lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Abses gigi dapat menjalar ke organ tubuh lainnya dan dapat berakibat serius, serta tidak mustahil berakhir dengan kematian. Meski tidak banyak kasus yang terjadi, namun dapat saja terjadi, karena itu tidak dapat diabaikan," kata drg. Paulus dilansir dari detikNews, Sabtu (16/2/2025).
Oleh karena itu, drg. Paulus menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin, setidaknya enam bulan sekali. Jika ditemukan ada lubang, penanganan bisa segera dilakukan untuk mencegah komplikasi lanjutan.
Selain itu, drg. Paulus juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan gigi dengan baik. Pembersihan gigi bisa dilakukan dengan sikat gigi rutin, menggunakan benang gigi (dental floss) untuk sela-sela gigi, serta obat kumur.
"Dianjurkan menyikat gigi paling tidak dilakukan pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Terhadap sela-sela gigi dapat dilakukan pembersihan dengan menggunakan benang gigi (dental floss)," ucap drg. Paulus.
Ia juga lebih menyarankan masyarakat untuk menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride. Pasta gigi yang mengandung fluoride dapat membuat jaringan email gigi menjadi lebih resisten terhadap masalah karies gigi.
drg. Paulus juga menyarankan masyarakat untuk membatasi makanan atau minuman yang berisiko memicu masalah karies gigi, seperti makanan atau minuman tinggi gula, bersifat asam, dan makanan-makanan yang mudah menempel pada gigi dari jenis karbohidrat olahan.
(irb/hil)