Pemkot Surabaya bersama dengan Kelompok Tani Pajero Grup memanfaatkan bozem Telangga Semanggi sebagai lahan produktif pertanian dan perikanan. Tujuannya untuk meningkatkan ketahanan pangan hingga mengatasi inflasi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengungkapkan bahwa hasil aktivitas ini cukup menggairahkan.
Baru-baru ini, mereka berhasil melakukan panen raya hingga 250 kilogram hasil bumi dan berbagai jenis ikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Panen raya bersama Kelompok Tani Pajero Grup oni menghasilkan aneka ikan, mulai dari jenis Tombro Majalaya, Bandeng, Patin, dan Nila. Sedangkan hasil buminya, mulai dari pisang, singkong, cabai, terong, kacang panjang, dan aneka sayuran," ungkap Antiek, Sabtu (15/2/2025).
Hingga saat ini, ada sekitar 1,1 hektare lahan yang dikelola oleh pemkot bersama kelompok tadi tersebut.
"Ini (bozem) sebelumnya, belum dimanfaatkan dan masih kosong, hanya ada kolam ini. Kemudian dalam dua tahun terakhir, lalu dibersihkan hingga akhirnya terbentuk Poktan Pajero kemudian mulai ditanami pisang, singkong dan aneka sayuran," jelas Antiek.
Antiek mengatakan, hasil bumi dan ikan akan dijual kembali untuk meningkatkan pendapatan dari Poktan Pajero Grup dan masyarakat sekitar. Hal ini juga turut mendukung program Kampung Madani yang sebelumnya diinisiasi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
"Jadi mungkin ke depannya akan kita terus kembangkan, sehingga nanti di masing-masing area ada aneka sayuran atau buah. Dengan begitu, maka setiap bulan biar ada yang menghasilkan," kata Antiek.
Sementara itu, Sekretaris Poktan Pajero Grup, Sunardi menjelaskan budidaya ikan di bozem Telaga Semanggi ini menggunakan teknik keramba. Setelah memasuki usia siap panen, maka bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk dikonsumsi maupun dijual kembali.
"Selain menggunakan sebagai lahan pertanian dan budidaya, Poktan Pajero Grup juga memanfaatkan bozem ini sebagai tempat pemancingan," jelasnya.
Sunardi menjelaskan, pemancingan tersebut berbayar. Satu orang dikenakan tarif Rp 30 ribu selama satu hari, mulai pukul 06.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Ke depan, Poktan Pajero Grup juga akan memanfaatkan aset milik pemkot tersebut sebagai tempat agro wisata. Sehingga bisa memberikan dampak baik, terutama bagi perekonomian warga sekitar Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo.
"Karena memang rencana kami untuk wisata Telaga Semanggi kalau diizinkan. Jadi nanti tempat ini akan dilengkapi jogging track, wisata pemancingan, pertanian, edukasi, taman bermain hingga UMKM," pungkas Sunardi.
(abq/hil)