Proses seleksi mahasiswa baru tengah berlangsung. Salah satu yang penting dilakukan oleh siswa adalah memahami talenta dan ketertarikan untuk memilih jurusan atau program studi yang tepat.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Dr Dewi Retno Suminar menekankan pentingnya pemetaan terkait minat dan bakat oleh siswa.
"Bakat adalah kemampuan terkait bidang ilmu maupun kesenian yang bisa dikembangkan seseorang. Sementara minat lebih cenderung pada ketertarikan yang tinggi pada sesuatu. Ketertarikan itu juga bisa berupa motivasi bagi seseorang," ujar Dewi, Sabtu (15/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siswa yang akan mendaftarkan diri di perguruan tinggi, perlu untuk mencocokkan minatnya dengan kondisi yang ada dalam pribadinya. Seperti dengan memilih program studi yang sesuai dengan kapabilitas untuk mempermudah penyesuaian pembelajaran.
"Yang bisa membuat sukses adalah punya planning bagi diri sendiri dan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya," beber Dewi.
Kemudian, ia juga mengajak siswa untuk melakukan pemetaan diri sebelum memasuki dunia perkuliahan. Sebab, terdapat perbedaan kultur antara dunia sekolah dengan dunia perkuliahan.
"Pembelajaran dunia sekolah hanya mengandalkan siswa untuk semata-mata mengikuti bahan dan sistem yang telah tersedia. Berbeda dengan kultur perguruan tinggi yang menuntut kemandirian," tuturnya.
Dewi menjelaskan, ada beberapa langkah di dalam melakukan self-mapping atau pemetaan diri. Pertama, siswa harus mengenali dirinya sendiri. Barulah setelah itu siswa dapat menyelaraskan minat dengan bakat terbaiknya sehingga bisa menjalani perkuliahan di jurusan yang tepat.
"Petakan, jangan utamakan inginnya dahulu," tegas Dewi.
Dosen psikologi Unair itu juga membagikan tips lain guna mempermudah pemetaan diri. Misalnya, dengan membangkitkan mimpi, melakukan refleksi kekuatan, hingga mencermati ketertarikan.
"Kita juga dapat menggunakan teknik bercermin, yaitu berdialog bersama orang terdekat untuk mengidentifikasi blind spot," katanya.
Pengetahuan akan blind spot atau titik buta diri itu bisa membantu individu untuk mengenali potensi diri yang sebenarnya.
"Dengan begitu, calon mahasiswa dapat lebih mudah menentukan program studi serta menyusun rencana untuk meraih kesuksesan. Setelah refleksi yang dilakukan berhasil, calon mahasiswa bisa mulai menguatkan karakter diri," tuturnya.
Untuk memudahkan proses tersebut, Dewi menyarankan calon mahasiswa bisa mengikuti tes MBTI maupun minat bakat.
"Calon mahasiswa dapat menggunakan MBTI Myer-Briggs atau melakukan tes bakat minat untuk hasil yang lebih akurat," pungkasnya.
(abq/hil)