Ditlantas Polda Jatim Gunakan TAA di Laka Maut Moge Renville

Ditlantas Polda Jatim Gunakan TAA di Laka Maut Moge Renville

Chuk Shatu Widarsha - detikJatim
Sabtu, 15 Feb 2025 15:40 WIB
TKP kecelakaan moge Renville Antonio di Situbondo
TKP kecelakaan moge Renville Antonio di Situbondo/Foto: Chuk Shatu Widharsa/detikJatim
Situbondo -

Tim Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim melakukan analisis penyebab kecelakaan maut di Jalur Pantura Situbondo yang merenggut nyawa Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai Demokrat Renville Antonio. Hasil sementara menunjukkan adanya benturan yang cukup kuat.

Akibat kecelakaan tersebut, Renville Antonio (48) meninggal di lokasi kejadian dengan luka parah di bagian kepala. Bahkan, helm yang dikenakannya rusak dan tak berbentuk.

Pantauan di lapangan, dalam menganalisis penyebab kecelakaan yang dialami bendahara umum partai besutan SBY itu, tim Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim menggunakan alat traffic accident analysis (TAA).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam kecelakaan tersebut, Antonio Renville, Bendum DPP Partai Demokrat, meninggal di lokasi kejadian dengan kondisi korban mengalami luka parah," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim, AKBP Septa Firmansyah, Sabtu (15/2/2025).

Septa menjelaskan, penggunaan alat TAA bertujuan untuk mengetahui arah datangnya kendaraan, lebar jalan, serta kontur jalan di lokasi kejadian.

ADVERTISEMENT

"Dari analisis ini nantinya akan diketahui jarak dan kecepatan masing-masing kendaraan sebelum tabrakan terjadi. Namun, hasil analisis akan diumumkan setelah penyelidikan selesai," tandas Septa Firmansyah.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Situbondo, AKP Andy Bakhtera Indera Jaya, menyebutkan bahwa sopir pikap dengan nomor polisi P 9304 MY, bernama M Difa Saputra, tidak memiliki SIM.

"Sopir mobil pikap tidak mempunyai SIM A. Saat ini, M Difa masih diminta keterangan oleh penyidik unit Gakkum Satlantas Polres Situbondo," ungkap Andy.

Menurutnya, meski helm yang digunakan Bendum DPP Partai Demokrat dalam kondisi hancur akibat benturan keras, helm tersebut sudah berstandar SNI.

"Yang pasti, helm yang digunakan korban dalam kecelakaan tersebut ber-SNI. Hanya saja, benturannya sangat keras. Bahkan, di lokasi kejadian tidak ditemukan bekas rem," pungkas Andy Bakhtera Indera Jaya.




(abq/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads