Kasus kematian massal kucing di Kota Malang terus terjadi. Dalam dua tahun terakhir, kejadian ini menyebar di tiga kecamatan dan menimbulkan keresahan warga.
Warga menduga, kucing-kucing tersebut mati akibat diracun. Dugaan ini menguat karena beberapa kucing yang mati merupakan peliharaan warga yang sebelumnya tampak sehat. Namun, hingga kini belum ada bukti konkret atau pelaku yang terungkap.
detikJatim merangkum sejumlah kasus kucing mati massal di Kota Malang. Simak berita selengkapnya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kucing Diduga Diracun di Lowokwaru
Kasus terbaru terjadi di kawasan Jalan Locari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Ruri, salah satu warga, mengaku sudah banyak menemukan kucing mati di lingkungannya, termasuk tiga kucing peliharaannya sendiri.
"Yang saya tahu baru satu minggu ini. Tapi dari cerita tetangga, sudah berbulan-bulan banyak kucing mati. Jumlahnya sudah puluhan," kata Ruri kepada detikJatim, Jumat (14/2/2025).
Ia menambahkan, temuan kucing mati bukan hanya terjadi di Jalan Locari, tetapi juga di Jalan Telasih, Jalan Mawar, dan beberapa lokasi lainnya.
"Banyak kejadian, di Jalan Locari, Jalan Mawar, dan kemarin di Jalan Telasih. Kucing-kucing itu kami temukan mati," ujarnya.
Kasus Serupa di Sawojajar dan Sukun
Pada Oktober 2024, kasus serupa terjadi di Jalan Maninjau Barat blok B-1 RT 1-4, RW 8, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Saat itu, sebanyak 16 kucing ditemukan mati dalam waktu berdekatan, diduga akibat diracun. Warga kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
Sebelumnya, pada September 2024, teror kucing mati massal juga terjadi di Perumahan Pondok Cempaka Indah, Sukun, Kota Malang. Setidaknya 12 kucing liar dan peliharaan warga ditemukan mati dengan indikasi kuat diracun.
Pemerhati Hewan Prihatin
Rianti, seorang pemerhati kucing di Kota Malang, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah banyak menerima laporan terkait kucing mati dalam beberapa waktu terakhir. Laporan itu mencakup kejadian di Jalan Telasih, Jalan Mawar, Jalan Locari, hingga di kawasan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru.
"Sudah banyak laporan soal kucing mati. Tentu kami marah melihatnya, karena kucing punya salah apa?" ujarnya terpisah.
Rianti menduga pelaku memiliki kepribadian yang tidak normal hingga tega meracuni kucing-kucing tersebut. Ia menekankan bahwa kucing yang diduga diracun bukan hanya kucing liar, tetapi juga kucing peliharaan warga yang memiliki kalung identitas.
"Saya yakin pelaku ini punya kelainan jiwa. Karena kucing yang diracun acak, bukan hanya kucing jalanan, tapi juga kucing yang jelas berpemilik," pungkasnya.
(mua/hil)