Operasi Keselamatan Semeru 2025 berlangsung 14 hari terhitung sejak Minggu (9/2) malam pukul 00.00 WIB hingga Minggu (23/2). Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Ponorogo memanfaatkan momen tersebut menjadi ajang edukasi berlalu lintas.
Sejumlah petugas Satlantas Polres Ponorogo turun langsung ke sejumlah titik jalan raya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Terutama para pengguna jalan raya.
"Sosialisasi ini berlangsung di dua titik strategis, yakni Simpang Empat Pasar Legi dan Simpang Empat Pasar Pon pada Selasa (12/2) kemarin," kata Kasat Lantas Polres Ponorogo, AKP Bayu Pratama Sudirno kepada wartawan, Kamis (13/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas sehingga tercipta keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas).
![]() |
Ada 10 poin target operasi keselamatan Semeru 2025. Yakni penggunaan knalpot yang tidak sesuai dengan standar, melebihi batas kecepatan, balap liar, pengendara di bawah pengaruh alkohol, berboncengan lebih dari satu orang, juga pengendara di bawah umur.
Selain itu pengendara sepeda motor yang tidak memakai Helm (SNI) juga menjadi poin yang ditargetkan dalam operasi ini. Demikian juga pengemudi yang mengoperasikan HP saat berkendara, pengendara roda empat yang tidak memakai sabuk pengaman, serta pengendara melawan arus.
"Kami ingin masyarakat lebih memahami pentingnya tertib berlalu lintas. Dengan begitu, angka kecelakaan bisa ditekan, dan kondisi lalu lintas di Ponorogo semakin aman dan nyaman," ujar Bayu.
Salah satu pengguna jalan, Sugeng Raharjo mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Satlantas Polres Ponorogo. Menurutnya, edukasi seperti ini sangat bermanfaat bagi masyarakat.
"Kami jadi lebih paham aturan berlalu lintas dan pentingnya menjaga keselamatan di jalan. Harapannya semakin banyak pengendara yang sadar akan tertib berlalu lintas," pungkas Sugeng.
(dpe/iwd)