Bitner Sianturi, warga Desa Pesu, Kecamatan Maospati, Magetan, angkat bicara terkait video viral dirinya yang berkelahi. Bitner menegaskan, kejadian dalam video itu bukan pertikaian sungguhan, melainkan hanya candaan semata.
"Itu cuma dagelan (guyonan) di warung kopi, bukan beneran," ujar Bitner dalam pesan singkat WhatsApp yang diterima detikJatim, Rabu (12/2/2025).
Menurut Bitner, jika kejadian dalam video itu benar-benar pertikaian, maka hal tersebut sudah masuk ranah pidana dan bisa dilaporkan ke polisi. Ia juga mengungkapkan bahwa video tersebut direkam sekitar tiga hingga empat tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Video itu sudah tiga atau empat tahun lalu, aku lupa. Kalau beneran, kan sudah pasti pidana (masuk laporan polisi)," jelasnya.
Bitner enggan berkomentar lebih lanjut mengenai siapa pria yang terlibat baku hantam dengannya. Ia juga mengaku tidak mau ambil pusing dengan viralnya video tersebut.
"Aku sekarang sudah nggak peduli mereka mau bikin apa saja. Biar semua dosa-dosaku mereka yang nanggung dunia akhirat," ucap Bitner.
"Semakin diviralkan, semakin bejo (untung) aku. Nanti sutradara akan ngajak aku main sinetron. Selalu ada hikmah di balik derita dan fitnah," tandasnya.
Sebelumnya, di tengah polemik gugatan tukang sayur Marno cs sebesar Rp 540 juta, nama Bitner Sianturi kembali menjadi sorotan. Hal ini setelah video dirinya terlibat adu jotos di sebuah warung viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 10 detik itu, Bitner tampak terlibat baku hantam dengan seorang pria di sebuah warung yang memiliki banner bertuliskan "rica-rica".
Bitner terlihat mengenakan kemeja lengan panjang warna merah hati dan celana jeans biru laut. Sementara lawannya, seorang pria berkacamata, memakai kaus abu-abu dan jeans biru.
Dengan nada tinggi, Bitner menyatakan bahwa dirinya tidak ada urusan dengan pria tersebut dan memintanya menemui seseorang.
"Aku nggak ada urusan ya, kamu temui sana," teriak Bitner dalam video yang dilihat detikJatim, Selasa (11/2/2025).
Pria yang berdiri di hadapan Bitner tampak emosi dan berusaha menyerangnya dengan tangan sambil mengeluarkan kata-kata kasar.
"Kamu ini, temui apa, temui siapa?" ucap pria itu sambil melayangkan pukulan ke arah Bitner.
Bitner berusaha melawan, namun satu pukulan tangan kiri pria itu sempat mengenai pipinya. Setelah terkena pukulan, Bitner berhenti melawan.
"Kamu ya. Lihat nih kamu," sahut Bitner sambil menatap kamera perekam.
Video ini menjadi viral dan tersebar luas di berbagai platform media sosial serta aplikasi percakapan. Meski mengakui keberadaan video tersebut, Bitner enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai kejadian itu.
Diketahui, Bitner Sianturi sebelumnya menjadi perbincangan publik setelah menggugat Marno, seorang pedagang sayur keliling, sebesar Rp 540 juta. Bitner menilai kehadiran Marno membuat warung kelontong miliknya sepi pembeli.
Dalam gugatannya di Pengadilan Negeri Magetan, Bitner tidak hanya menuntut Marno, tetapi juga empat orang lainnya. Mereka adalah Kepala Desa Pesu, Gondo, dua perangkat desa bernama Mulyono dan Yuni Setiawan, serta Wiyono, rekan sesama pedagang sayur Marno di Desa Pesu.
(irb/hil)