Puluhan babi ternak warga Desa Sedaeng dan Desa Wonokitri, Tosari, Kabupaten Pasuruan, mati mendadak. Kematian massal babi ternyata pernah terjadi pada 2022.
"Pada 2022 pernah terjadi kematian yang cukup banyak disebabkan oleh virus African Swine Fever (ASF) atau flu babi," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan Ainur Alfiah, Selasa (11/2/2025).
Alfiah belum memastikan virus yang sama menyebabkan kematian puluhan babi mati belakangan ini. Yang pasti, kata dia, semua babi yang mati punya ciri sama yaitu perut kebiruan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin tim dari dinas kabupaten dan provinsi dan laboratorium dari Malang mengambil sampel darah untuk memastikan penyebab babi tersebut. Kami masih menunggu sekitar seminggu ini untuk mendapatkan hasilnya," terangnya.
Menurut Alfiah, kebanyakan babi yang dipelihara warga di Desa Sedaeng dan Desa Wonokitri didatangkan dari Malang saat masih kecil kemudian dibesarkan. Ia khawatir babi-babi tersebut menularkan virus ASF seperti yang pernah terjadi pada tahun 2021 silam.
Populasi babi di Tosari saat ini mencapai 2.000 ekor. Biasanya digunakan untuk acara keagamaan warga Suku Tengger.
(abq/iwd)