Puluhan babi ternak warga Desa Sedaeng dan Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, mati mendadak. Ciri kematian kebiruan di perutnya.
"Babi yang mati ada ciri kematian yang sama di perutnya terdapat kebiruan," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh Ainur Alfiah, Selasa (11/2/2025).
Alfiah menyebut pihaknya sudah menerjunkan tim ke lokasi untuk mengambil sampel darah babi. Sampel itu diuji ke laboratorium untuk memastikan penyebab kematian babi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin tim dari dinas kabupaten dan provinsi dan laboratorium dari Malang mengambil sampel darah untuk memastikan penyebab babi tersebut. Kami masih menunggu sekitar seminggu ini untuk mendapatkan hasilnya," terangnya.
Alfiah menjelaskan kematian massal babi di Tosari sebenarnya dimulai sejak Desember 2024. Kematian terus terjadi dan semakin hari semakin banyak.
Populasi babi di Tosari saat ini mencapai 2.000 ekor. Biasanya digunakan untuk acara keagamaan warga Suku Tengger.
Sebelumnya, puluhan ekor babi di Desa Sedaeng dan Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan dilaporkan mati mendadak. Di Desa Sedaeng ada 50 ekor dan di Desa Wonokitri ada 20 ekor yang mati.
(abq/iwd)