Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan mendatangi Desa Sedaeng dan Wokokitri, Kecamatan Tosari, setelah menerima laporan puluhan babi mati mendadak. Tim mengambil sampel darah pada beberapa ekor babi milik warga dua desa tersebut.
"Hari ini kita ambil sampel darah untuk kita uji di laboratorium. Hasilnya nggak sampai seminggu insyaallah sudah keluar," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, drh Ainur Alfiah usai monitoring ke Desa Sedaeng dan Wonokitri, Senin (10/2/2025).
Menurut Alfiah, kebanyakan babi-babi yang dipelihara warga di Wonokitri maupun Sedaeng dibeli dari para pedagang Malang. Ia khawatir babi-babi tersebut menularkan virus African Swine Fever (ASF) seperti yang pernah terjadi pada tahun 2021 silam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang menyerang babi di malang memang ASF. Dikhawatirkan virus yang sama kemudian ditularkan ke babi-babi milik warga Sedaeng dan Wonokitri," jelasnya.
Alfiah mengatakan belum ada vaksin yang tersedia untuk babi. Antisipasinya memberikan obat-obatan serta melakukan desinfektan pada sejumlah kandang babi milik warga.
"Kami kasih obat-obatan dan penyemprotan desinfektan ke beberapa kandang babi yang kita sampling tadi. Kami minta warga rajin-rajin desinfeksi kandang dan beri vitamin," pungkasnya.
Puluhan ekor babi di Desa Sedaeng dan Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan dilaporkan mati mendadak. Di Desa Sedaeng ada 50 ekor dan di Desa Wonokitri ada 20 ekor yang mati.
(abq/iwd)