Untag Surabaya Bagikan Strategi Buka Prodi Baru

Untag Surabaya Bagikan Strategi Buka Prodi Baru

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 10 Feb 2025 23:30 WIB
Wadek Fakultas Teknik Untag Surabaya Supangat beberkan strategi membuka prodi baru di Universitas Widya Gama (UWG) Malang
Wadek Fakultas Teknik Untag Surabaya Supangat beberkan strategi membuka prodi baru di Universitas Widya Gama (UWG) Malang (Foto: Dok. Istimewa)
Surabaya -

Wakil Dekan I Fakultas Teknik Untag Surabaya Supangat membagikan strategi membuka program studi di kampus swasta Malang. Ia menyebut berbagai tantangan perguruan tinggi ketika membuka prodi baru.

Supangat menyampaikan kepada Universitas Widya Gama (UWG) Malang pada acara persiapan pembukaan Program Studi Sistem & Teknologi Informasi. Ia membagikan beberapa tips, yakni analisis kebutuhan pasar, studi kelayakan akademik, regulasi pemerintah, strategi diferensiasi, perencanaan sumber daya, dan pemasaran.

"Setelah mahasiswa ini ada, tanggung jawabnya bagaimana? Kita juga perlu menganalisis kebutuhan pasar. Di Indonesia, hanya sekitar 37 perguruan tinggi yang memiliki prodi ini dengan fokus yang beragam. Mulai dari data science hingga tata kelola. Untag Surabaya sendiri lebih menitikberatkan pada cyber security, sedangkan Widya Gama bisa menyesuaikan keunikan programnya," kata Supangat, Senin (10/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, Malang Raya masih memiliki sedikit perguruan tinggi yang menawarkan program studi ini, sehingga peluangnya cukup tinggi. Selain itu, belum banyak kampus yang memiliki prodi Sistem dan Teknologi Informasi dan membuat kompetitor bidang ini masih sedikit.

Ia juga menyoroti pentingnya pemenuhan syarat minimum akreditasi yang mencakup kurikulum, dosen, dan pengelola program studi. Di mana kurikulum harus memiliki keunikan, profil lulusan yang jelas, serta rancangan fasilitas MBKM agar relevan dengan kebutuhan industri.

ADVERTISEMENT

Supangat menekankan branding program studi seharusnya selaras dengan profil lulusannya. Sebab akan menjadi poin utama pada branding.

"Jika profil lulusan tidak sesuai dengan branding-nya, kadang-kadang secara emosional terasa kurang matching. Bahkan, mulai dari konten di Instagram, TikTok, dan media sosial lainnya, semuanya tidak boleh keluar dari profil lulusan yang telah ditentukan," ujarnya.

Pada kegiatan ini, UWG Malang ingin belajar langsung dari pengalaman Untag Surabaya terkait tahapan, strategi, serta tantangan yang dihadapi dalam mendirikan program studi baru.

"Terima kasih atas kedatangannya. Untag Surabaya adalah sahabat baik. Untuk tahun ini, kita agendakan pendirian prodi baru, termasuk juga kita mendukung peningkatan akreditasi. Tentu kita mengarah seperti Untag Surabaya yang semakin eksis. Saat ini, kita mau belajar bagaimana tata cara tahapan dan trik-triknya mendirikan prodi baru," kata Rektor UWG Malang Anwar.

Diketahui, mehadiran Untag Surabaya dalam acara ini memperkuat perannya sebagai institusi yang diakui dalam pengembangan program studi baru. Melalui kolaborasi ini, diharapkan prodi yang akan dibuka tidak hanya memenuhi standar akademik dan akreditasi, tetapi juga memiliki daya saing tinggi di dunia pendidikan dan industri.




(abq/iwd)


Hide Ads