Pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) untuk warga yang ulang tahun (Ultah) berlangsung hari ini. Pemeriksaan dilakukan di puskesmas, mulai dari cek gula darah hingga jantung.
Alat pemeriksaan kesehatan di kota lebih lengkap, sehingga memudahkan pasien dan pengecekan. Lalu, bagaimana dengan puskesmas di daerah pelosok atau terpencil?
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berencana mengirim alat kesehatan ke puskesmas. Salah satunya reagen yang biasanya dilakukan untuk pengujian kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua puskesmas sudah ada syarat minimal, dibikin dari zaman orde baru dulu, jadi saya beruntungnya fasilitasnya sudah oke. Tetapi memang tahun ini, nanti akan datang alatnya untuk gula darah bisa tapi HDA 100-nya belum. Itu akan dikirim alatnya termasuk reagen. Jadi reagen itu dibelikan sama kita," kata Budi saat ditemui detikJatim di Puskesmas Manukan Kulon, Senin (10/2/2025).
Budi mengatakan, Kemenkes sudah memberikan USG kepada puskesmas. Ke depannya akan dikirim lagi alat kesehatan elektrokardiogram (EKG), yakni mesin untuk merekam aktivitas listrik jantung, sehingga dapat mendiagnosis gangguan jantung.
Menurutnya, paling banyak orang mengalami serangan jantung. Berdasarkan data Kemenkes sepanjang tahun 2022, penyakit jantung menjadi yang tertinggi, yakni 15,5 juta penderita.
"Jadi tidak jauh-jauh ke rumah sakit, puskesmas bisa dicek kalau EKG-nya. Nanti bisa dilakukan pengobatan namanya trobolisis, disuntik sekali. Itu mengurangi jauh kena serangan jantung," jelasnya.
Sebagai upaya menekan kasus penyakit jantung di Indonesia, Kemenkes akan menyebar alat kesehatan jantung. Sehingga masyarakat bisa mengecek sejak dini hanya di puskesmas.
"Mulai tahun ini seluruh puskesmas akan kita distribusikan alat-alatnya (EKG). Sama seperti USG sama antropometri," pungkasnya.
(abq/iwd)