BitnerSianturi, warga Desa Pesu, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, yang mengamuk dan menggugat Marno, tukang sayur keliling, senilai Rp 540 juta akibat warungnya sepi, mengungkapkan fakta soal utang yang dimilikinya. Bahkan, bangunan rumah dan warung miliknya nyaris dilelang bank karena tunggakan utang.
"Bangunan ini akan dilelang bank karena macet kredit saya," ujar Bitner kepada detikJatim, Minggu (8/2/2025).
Menurut Bitner, utang tersebut merupakan dampak dari keberadaan pedagang sayur keliling seperti Marno dan lainnya. Hal ini menyebabkan warung miliknya kehilangan pelanggan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dampak dari Marno ini bukan main-main. Saya memiliki utang ratusan juta karena warung menjadi sepi dan saya tidak mampu membayar cicilan bank," ujar Bitner.
Ia menceritakan, peristiwa tersebut terjadi pada tahun 2023 lalu. Ia pun terpaksa mencari pinjaman lain agar rumahnya tidak dilelang. Bitner pun menggadaikan agunan yang ada di pihak bank kepada rekannya di Kota Madiun.
"Saya kalau ngomong ada data. Ini semua buktinya rumah mau dilelang, saat itu rekan keturunan China yang melunasi, dan sertifikat saya dibawa," jelas Bitner.
Rekan Bitner itu melunasi kredit bank senilai Rp 135 juta, sehingga rumah Bitner tidak jadi dilelang. "Ini total uang untuk melunasi kredit yang rumah saya mau dilelang," tandas Bitner sambil menunjukkan surat perjanjian.
Sebelumnya, penjual sayur keliling di Magetan, Marno cs tidak akan membayar gugatan Bitner berupa uang ganti rugi senilai Rp 540 juta. Hal ini tegas disampaikan Kepala Desa Pesu Gondo. Menurut Gondo, bahkan meskipun pihak Bitner menurunkan nominal Rp 10 juta, para tergugat tidak akan pernah menyetujui.
"Kami kompak tidak akan pernah mengabulkan permintaan penggugat. Bahkan, dari semula Rp 540 juta, tapi kata hakim turun Rp 10 juta, tetap kami tidak bersedia," jelas Gondo, Jumat (7/2/2025).
Ia mengatakan, gugatan yang dilakukan Bitner tidak berdasar sama sekali, dan tidak ada kesalahan pada Marno cs. Diduga ada tujuan tertentu hingga Bitner menggugat Marno dan lainnya.
"Mungkin ada maksud tertentu," tandas Gondo.
Seperti diketahui, video Bitner mengamuk dan mengusir seorang penjual sayur keliling viral di media sosial. Video berdurasi 1 menit 48 detik itu menunjukkan Bitner merekam, terus memarahi dan mengumpat pedagang sayur keliling Marno. Saat dimarahi, Marno tengah dikerubungi pembeli.
Marno dan Bitner terlibat adu mulut. Bitner menuduh Marno telah menghasut pelanggannya. Karena hal itu, toko sayur Bitner sepi dan beralih membeli ke Marno. Marno sendiri menjajakan sayurnya dengan cara berkeliling menggunakan pikap.
(irb/iwd)