Guru MAN 1 Lamongan yang Gebrak Meja Saat Siswa Tanya SNBP Minta Maaf

Guru MAN 1 Lamongan yang Gebrak Meja Saat Siswa Tanya SNBP Minta Maaf

Eko Sudjarwo - detikJatim
Sabtu, 08 Feb 2025 16:50 WIB
Kepsek MAN 1 Lamongan
MAN 1 Lamongan (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Surabaya -

Aksi viral yang memperlihatkan seorang guru MAN 1 Lamongan menggebrak meja saat menjelaskan status eligible Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), kini berakhir damai. Pihak sekolah hingga guru tersebut telah meminta maaf.

Diketahui, sekolah segera mengambil langkah meminta maaf setelah mengetahui ada 22 siswa yang tidak terinput dalam sistem Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Akibatnya, siswa tersebut tidak bisa mendaftar SNBP. Permintaan maaf ini disampaikan oleh pihak sekolah dan guru yang bersangkutan kepada siswa serta wali murid.

Sebelumnya, video yang memperlihatkan guru MAN 1 Lamongan menggebrak meja saat menjelaskan status eligible SNBP sempat menjadi perbincangan warganet di media sosial. Dalam video berdurasi 25 detik tersebut, guru perempuan itu terlihat memberikan penjelasan dengan nada tinggi sambil menggebrak meja. Sementara itu, suara siswa yang menangis terdengar di dalam ruangan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Upaya meminta maaf adalah hal pertama yang kami lakukan. Saya, baik secara pribadi maupun sebagai kepala sekolah, sudah meminta maaf," kata Kepala MAN 1 Lamongan, Nur Endah Mahmudah, Sabtu (8/2/2025).

Nur Endah menjelaskan, guru yang viral karena menggebrak meja juga telah meminta maaf. Selain itu, pihaknya juga telah menyampaikan permintaan maaf kepada wali murid MAN 1 Lamongan.

ADVERTISEMENT

"Guru yang bersangkutan juga sudah meminta maaf. Kami juga telah meminta maaf kepada wali murid, dan permintaan maaf tersebut sudah kami unggah di Instagram serta TikTok sekolah," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Kemenag Lamongan menyayangkan peristiwa tersebut dan menegaskan bahwa Kemenag akan memberikan sanksi kepada guru yang bersangkutan. Namun, bentuk sanksi masih dalam tahap pendalaman.

"Sanksi tentu saja akan ada, ini masih kita dalami," ujar Kepala Kemenag Lamongan, HM Muhlisin Mufa, kepada detikJatim, Kamis (6/2/2025).

Selain itu, Kemenag Lamongan juga meminta keterangan dari pihak sekolah. Kemenag telah bertemu dengan kepala MAN 1 Lamongan dan mendapatkan informasi terkait kejadian tersebut.

"Kami menyayangkan peristiwa tersebut. Semoga kejadian ini menjadi yang terakhir kalinya," tambahnya.

Pihak sekolah juga telah bertemu dengan wali murid serta 22 siswa yang tidak masuk dalam sistem pendaftaran SNBP untuk memberikan penjelasan.

"Pihak sekolah telah menjelaskan situasi ini kepada wali murid pada Senin (3/2/2025). Ke-22 siswa yang terdampak juga telah menerima penjelasan secara menyeluruh dari pihak sekolah," jelas Muhlisin.

Ia menambahkan, pihak sekolah berkomitmen mendampingi siswa hingga mereka bisa mendaftar ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Muhlisin berharap kejadian serupa tidak terulang dan bisa menjadi bahan evaluasi ke depan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJatim, video viral tersebut diambil pada 31 Januari 2025 saat siswa protes mempertanyakan data mereka yang tidak masuk dalam sistem SNBP.

Menanggapi insiden ini, orang tua siswa mendatangi sekolah pada Senin (3/2/2025) untuk menanyakan nasib anak-anak mereka. Tercatat, ada 22 siswa di MAN 1 Lamongan yang tidak bisa mendaftar SNBP.




(ihc/hil)


Hide Ads